Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi skincare untuk perawatan kulit (IDN Times/Sukma Shakti)

Jakarta, IDN Times - Industri kecantikan mengalami perubahan pesat. Perubahan itu disetir oleh permintaan konsumen yang juga berubah drastis saat ini, terutama dari kalangan milenial dan generasi Z.

Adapun perubahan besar itu ada pada strategi promosi produk kecantikan, baik kosmetik maupun skincare; kandungan bahan yang digunakan; dan tiga hal lainnya yang kerap menjadi dasar dalam kegiatan membeli produk kecantikan.

1. Strategi promosi berperan besar dalam keberhasilan penjualan produk kecantikan

ilustrasi media sosial (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Senior Manajer Komunikasi L'Oréal, Quincy Meilisa, hal pertama yang kini menjadi pertimbangan ialah strategi promosinya. Menurutnya, saat ini influencer media sosial adalah sosok yang berpengaruh besar dalam mempromosikan produk kecantikan. Hal ini tentu berbeda dengan masa lalu yang bergantung pada sosok bintang iklan.

“Influencer dianggap lebih dekat dan otentik dalam menyampaikan pesan yang disesuaikan dengan profil pengikutnya. Oleh karena itu, influencer menjadi sarana kami untuk langsung menjangkau konsumen dengan lebih dekat dan menarik, seperti teman-temannya,” kata Quincy.

Meski begitu, Quincy mengatakan, pihaknya tak sembarangan dalam memilih influencer untuk kerja sama promosi produk kecantikan.

“Pertama adalah tujuan kampanye, apakah itu saluran atas (kesadaran) atau saluran bawah (penjualan). Untuk awareness tentunya popularitas/jumlah impresi menjadi salah satu faktor penentu utama, sedangkan untuk penjualan, keunggulan konten menjadi faktor utama,” kata Quincy.

Berdasarkan hasil survei dalam Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2024, hal kedua adalah value match antara produk kecantikan grup L'Oréal, dengan influencer yang dipilih.

“Kedua, kita akan melakukan value match dengan mempertimbangkanprofil, latar belakang, dan kolaborasi sebelumnya dengan merek lain untuk memastikan keselarasan dengan nilai-nilai merek/perusahaan kami,” tutur Quincy.

2. Konsumen lebih selektif terhadap bahan baku yang digunakan pada skincare pilihannya

Editorial Team

Tonton lebih seru di