Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Hal yang Sering Dikhawatirkan Milenial dan Gen Z tentang Masa Depan

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Karolina Grabowska)

Milenial dan gen z dikenal sebagai generasi muda di era sekarang. Salah satu ciri khas mereka adalah lekat dengan perkembangan teknologi digital. Namun, tumbuh sebagai milenial dan gen z juga bukan tentang kemudahan.

Pada faktanya mereka juga sering mengalami kekhawatiran tentang masa depan. Jika sudah tidak terkendali, turut mengganggu keseimbangan mental dan pikiran. Hal ini tentu menimbulkan rasa penasaran. Kira-kira apa saja yang dikhawatirkan milenial dan gen z tentang masa depan?

1. Ketidakpastian karier

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Alex Green)

Kalau perlu ditanya, setiap orang sudah tentu menginginkan karier yang terbangun mapan karena ini berkaitan dengan kualitas hidup yang dijalani. Dengan memiliki karier cemerlang, taraf ekonomi sekaligus status sosial turut mengalami peningkatan.

Ketidakpastian karier termasuk hal yang kerap dikhawatirkan milenial dan gen z tentang masa depan. Mereka takut tidak bisa bersaing di dunia kerja, kemudian mengalami pengangguran. Rasa gelisah akan ketidakpastian karier memupus rasa percaya diri.

2. Kondisi finansial tidak stabil

ilustrasi dompet kosong (pexels.com/Robert Bogdan)

Tentu kamu sudah paham jika kondisi finansial memegang peranan penting dalam kehidupan. Jika kondisi finansial terganggu, pasti kualitas hidup mengalami penurunan. Tapi menciptakan kestabilan finansial juga tidak semudah yang terlihat.

Bagi kalangan milenial dan gen z, ketidakstabilan finansial menjadi bayangan menakutkan tersendiri. Saat situasi ini terjadi, seseorang tidak memiliki kendali penuh atas hidup. Bahkan kebutuhan yang penting dan prioritas justru tidak terpenuhi.

3. Relasi pertemanan yang memudar

ilustrasi relasi pertemanan (pexels.com/Arrowhead Coffee)

Sebagai makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dengan sesama. Karena kesamaan sudut pandang dan pola pikir, pada akhirnya kamu menemukan circle pergaulan yang tepat. Tapi di satu sisi, kita juga tidak bisa memungkiri lingkungan yang bersifat dinamis. Termasuk fenomena orang datang dan pergi.

Generasi muda dengan julukan milenial dan gen z rupanya memiliki ketakutan atas hal tersebut. Ia sadar, seiring berjalannya waktu setiap orang memiliki kesibukan masing-masing. Bahkan untuk sekadar mengobrol singkat pun sudah tidak sempat.

4. Ekspektasi yang tidak sesuai realita

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Alex Green)

Ekspektasi memuat gambaran menyenangkan tentang masa depan. Contohnya saja kamu berekspektasi memiliki karier dan kondisi keuangan yang stabil, sekaligus relasi dengan orang-orang sekitar terjalin harmonis.

Tapi yang namanya ekspektasi belum tentu sesuai dengan kenyataan. Bagi kalangan milenial dan gen z, mereka takut mengkhawatirkan situasi tersebut. Ia takut merasa kecewa saat mengetahui keinginan tidak sesuai dengan takdir yang datang. Apalagi sampai dirinya harus menerima kenyataan menyakitkan. Logika belum bisa berdamai dengan fakta.

5. Tujuan hidup yang tidak tercapai

ilustrasi merasa tertekan (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Tujuan hidup satu orang dengan yang lainnya tidak bisa disamakan karena masing-masing orang memiliki prioritas tersendiri. Di sisi lain, upaya meraih tujuan hidup juga penuh dengan lika-liku. Barangkali kamu pernah mengalami hal tersebut.

Sebagai milenial dan gen z, adakalanya ambisi dan tujuan hidup terlalu tinggi. Mau tidak mau, harus ada beberapa tujuan yang dikorbankan di masa depan. Fenomena demikian menjadi ketakutan tersendiri bagi generasi muda di era digital. Ambisi yang terlalu menggebu-gebu susah dipadamkan.

6. Bertemu dengan orang yang keliru

ilustrasi pertemuan teman (pexels.com/Denys Gromov)

Harapan kita pasti dikelilingi oleh relasi pertemanan inspiratif. Tidak hanya teman untuk berhura-hura, tapi mereka juga mampu menjadi support system yang nyata. Tapi seiring kita tumbuh dewasa, akan sadar jika manusia diciptakan dengan berbagai macam watak dan kepribadian.

Sebagai milenial dan gen z yang mengkhawatirkan masa depan, adakalanya kamu takut bertemu dengan orang yang keliru. Contohnya dikelilingi oleh mereka dengan karakter toksik. Alih-alih memperoleh ketenangan, kehidupan justru penuh perselisihan.

Meski dimanjakan dengan teknologi digital, tapi milenial dan gen z tetap memiliki kekhawatiran tentang masa depan. Ketidakpastian karier, ekspektasi yang tidak sesuai realita, maupun interaksi dengan orang-orang toksik menjadi tantangan tersendiri.

Jika tidak disikapi dengan bijaksana, kekhawatiran justru mengambil kendali dan mengacaukan keadaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us