63.947 Pekerja Kena PHK, Terbanyak di DKI Jakarta

- Jakarta menyumbang 22,6% dari total PHK di seluruh Indonesia.
- Pada Januari hingga Oktober 2024, DKI Jakarta mencatat 14.501 kasus PHK, tertinggi di lima provinsi dengan kasus PHK terbanyak.
- PHK juga terjadi di 33 provinsi lainnya di Indonesia, dengan jumlah kasus bervariasi mulai dari puluhan hingga ribuan.
Jakarta, IDN Times - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat sebanyak 63.947 pekerja menderita pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang periode Januari hingga Oktober 2024.
Mengutip data Kemnaker, dari jumlah tersebut, DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah PHK tertinggi, menyumbang sekitar 22,67 persen dari total kasus yang tercatat.
1. Perkembangan kasus PHK dari Januari hingga Oktober

Pada Januari, tercatat sebanyak 3.332 kasus PHK terjadi. Angka tersebut meningkat tajam di Februari menjadi 7.694 kasus. Tren peningkatan terus berlanjut di Maret dengan jumlah 12.395 kasus.
Peningkatan yang lebih drastis terlihat pada April ketika jumlah kasus PHK mencapai 18.829. Memasuki Mei, angka tersebut melonjak lagi menjadi 27.222 kasus. Lalu pada Juni, total kasus PHK tercatat sebanyak 32.064.
Kasus PHK kembali melonjak pada Juli dan Agustus yang masing-masing sebesar 42.863 dan 46.240 kasus. Angka PHK terus bertambah pada September yakni sebesar 52.993 orang.
2. Provinsi dengan kasus PHK terbanyak di Indonesia

Data terbaru menunjukkan lima provinsi dengan kasus PHK terbanyak selama periode Januari hingga Oktober 2024. DKI Jakarta menempati posisi teratas dengan 14.501 kasus.
Provinsi Jawa Tengah berada di urutan kedua dengan 12.489 kasus, disusul oleh Banten dengan 10.702 kasus. Kemudian Jawa Barat melaporkan 8.508 kasus dan Bangka Belitung melengkapi lima besar dengan 1.894 kasus.
3. Sebaran kasus PHK di 34 provinsi sejak Januari hingga Oktober 2024

PHK terjadi di 34 provinsi di Indonesia dengan rincian sebagai berikut:
1. Aceh: 465 kasus
2. Sumatra Utara: 638 kasus
3. Sumatra Barat: 498 kasus
4. Riau: 1.068 kasus
5. Jambi: 211 kasus
6. Sumatra Selatan: 277 kasus
7. Bengkulu: 46 kasus
8. Lampung: 101 kasus
9. Bangka Belitung: 1.894 kasus
10. Kepulauan Riau: 578 kasus
11. DKI Jakarta: 14.501 kasus
12. Jawa Barat: 8.508 kasus
13. Jawa Tengah: 12.489 kasus
14. DI Yogyakarta: 1.245 kasus
15. Jawa Timur: 3.694 kasus
16. Banten: 10.702 kasus
17. Bali: 30 kasus
18. Nusa Tenggara Barat: 105 kasus
19. Nusa Tenggara Timur: 27 kasus
20. Kalimantan Barat: 786 kasus
21. Kalimantan Tengah: 785 kasus
22. Kalimantan Selatan: 657 kasus
23. Kalimantan Timur: 393 kasus
24. Kalimantan Utara: 599 kasus
25. Sulawesi Utara: 125 kasus
26. Sulawesi Tengah: 1.812 kasus
27. Sulawesi Selatan: 415 kasus
28. Sulawesi Tenggara: 1.156 kasus
29. Gorontalo: 74 kasus
30. Sulawesi Barat: 10 kasus
31. Maluku: 43 kasus
32. Maluku Utara: 15 kasus
33. Papua Barat: tidak ada laporan kasus
34. Papua: tidak ada laporan kasus