- Aceh: 344 kasus
- Sumatra Utara: 279 kasus
- Sumatra Barat: 471 kasus
- Riau: 2.267 kasus
- Jambi: 234 kasus
- Sumatra Selatan: 1.278 kasus
- Bengkulu: 444 kasus
- Lampung: 600 kasus
- Bangka Belitung: 244 kasus
- Kepulauan Riau: 2.355 kasus
- DKI Jakarta: 5.149 kasus
- Jawa Barat: 15.657 kasus
- Jawa Tengah: 13.545 kasus
- DI Yogyakarta: 1.365 kasus
- Jawa Timur: 4.142 kasus
- Banten: 6.863 kasus
- Bali: 556 kasus
- Nusa Tenggara Barat: 151 kasus
- Nusa Tenggara Timur: 94 kasus
- Kalimantan Barat: 2.220 kasus
- Kalimantan Tengah: 266 kasus
- Kalimantan Selatan: 1.863 kasus
- Kalimantan Timur: 3.125 kasus
- Kalimantan Utara: 66 kasus
- Sulawesi Utara: 279 kasus
- Sulawesi Tengah: 1.101 kasus
- Sulawesi Selatan: 2.486 kasus
- Sulawesi Tenggara: 1.110 kasus
- Gorontalo: 62 kasus
- Sulawesi Barat: 471 kasus
- Maluku: 36 kasus
- Maluku Utara: 56 kasus
- Papua Barat: 160 kasus
- Papua: 74 kasus
- Tidak teridentifikasi: 15 kasus
70.244 Kasus PHK per Januari-Oktober 2025, Jabar Sumbang Paling Banyak

- PHK mencapai 70.244 kasus selama Januari hingga Oktober 2025
- Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah PHK tertinggi, yakni sebanyak 15.657 pekerja
- PHK terjadi di 34 provinsi di Indonesia dengan jumlah tertinggi di DKI Jakarta dan Jawa Barat
Jakarta, IDN Times - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat sebanyak 70.244 pekerja menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sepanjang periode Januari hingga Oktober 2025.
Mengutip data dari situs Satu Data Kemnaker, dari jumlah tersebut, Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah PHK tertinggi, yakni sebanyak 15.657 pekerja. Angka tersebut berkontribusi 22,28 persen dari total pekerja yang terkena PHK di seluruh provinsi di Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2025.
1. Perkembangan kasus PHK dari Januari hingga Oktober 2025

Pada Januari, tercatat sebanyak 10.026 kasus PHK terjadi. Angka tersebut meningkat tajam di Februari menjadi 18.516 kasus. Jumlah PHK kemudian menurun pada Maret dengan jumlah 5.669 kasus.
Penurunan angka PHK kembali terlihat pada April, yakni sebanyak 4.881 kasus. Memasuki Mei, angka PHK naik lagi menjadi 6.923 kasus kasus. Lalu pada Juni, total kasus PHK turun menjadi sebanyak 6.669 kasus.
Kasus PHK kembali bertambah pada Juli menjadi sebanyak 6.999. Namun, angka itu kembali turun pada Agustus menjadi sebesar 5.968 kasus PHK. Sejak saat itu, angka PHK terus menurun pada September dan Oktober yang masing-masing sebanyat 3.413 kasus dan 1.180 kasus.
2. Provinsi dengan kasus PHK terbanyak di Indonesia

Menurut data terbaru, lima provinsi dengan kasus PHK terbanyak selama periode Januari hingga Oktober 2025 adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Timur.
Jawa Barat menempati posisi teratas dengan 15.567 kasus PHK. Provinsi Jawa Tengah berada di urutan kedua dengan 13.545 kasus, disusul oleh Banten dengan 6.863 kasus. Kemudian DKI Jakarta melaporkan 5.149 kasus PHK dan Jawa Timur melengkapi lima besar dengan 4.142 kasus PHK
3. Sebaran kasus PHK di 34 provinsi sejak Januari hingga Oktober 2025

PHK terjadi di 34 provinsi di Indonesia dengan rincian sebagai berikut:

.jpg)
















