Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Airlangga-CEO Perusahaan Aluminium Premium Terbesar Bahas Kerja Sama

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan CEO Emirate Global Aluminium (EGA) Abdulnasser Ibrahim Saif Bin Kalban (Dok Kemenko Perekonomian)
Intinya sih...
  • EGA dan Inalum sepakat kerja sama untuk pengembangan produksi aluminium di Indonesia.
  • EGA akan memperluas Smelter di utara Sumatera hingga 400 ribu ton per tahun dengan teknologi tinggi.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan CEO Emirate Global Aluminium (EGA) Abdulnasser Ibrahim Saif Bin Kalban di sela-sela acara the World Government Summit 2025 di Dubai, Rabu (12/2/2025).

Pertemuan tersebut membahas kelanjutan rencana kerja sama EGA untuk mendukung pengembangan produksi aluminium, melalui pengembangan smelter yang mengolah bauksit di Indonesia.

EGA merupakan perusahaan produsen aluminium premium terbesar di dunia, yang memiliki smelter aluminium di Dubai dan Abu Dhabi. EGA juga merupakan perusahaan industri terbesar di Persatuan Emirat Arab (PEA) di luar sektor minyak dan gas.

1. Indonesia punya potensi besar di sektor aluminium

Ilustrasi aluminium (Pixabay/rualuminas)

CEO EGA, Abdulnasser mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar sebagai salah satu pemain utama di industri aluminium. Kendati demikian, menurut dia, perlu pembahasan lebih lanjut untuk memetakan proyek-proyek yang dapat dikerjasamakan.

"Indonesia adalah negara potensial di sektor aluminium. Oleh karena itu, perlu terus dilakukan feasibility study guna mengukur efisiensi produk Aluminium Indonesia," kata dia dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu (16/2/2025).

2. Kerja sama EGA-Inalum terkendala listrik

Gedung PT Inalum di Kuala Tanjung, Batubara, Sumatra Utara (IDN Times/Doni Hermawan)

Abdulnasser mengungkapkan, EGA telah menyepakati kerja sama dengan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk memperluas Smelter di utara Sumatera hingga 400 ribu per tahun. Namun proyek kerja sama tersebut belum terealisasi karena faktor tingginya biaya listrik dan pasokan listrik rendah karbon, yang digunakan untuk memproduksi aluminium hijau.

EGA sebagai sebuah perusahaan peleburan dan pengolahan aluminium kelas dunia telah melakukan pengembangan teknologi secara mandiri dalam hal peleburan aluminium, dan melakukan berbagai studi untuk penggunaan teknologi tinggi di Smelter Inalum Kuala Tanjung, Sumatera Utara untuk mencapai peningkatan produksi hingga 400 ribu ton per tahun.

Dia menambahkan, EGA menggunakan solar panel sebagai sumber tenaga pengolahan aluminium dan berencana akan menjajaki alternatif pengembangan energi bersih di Indonesia.

"Dengan kemampuan dan teknologi maju yang kami gunakan, dan potensi sumber daya alam yang dimiliki Indonesia akan menghasilkan alumina terbaik dalam jumlah yang besar," ucapnya.

3. Airlangga akan koordinasi dengan Inalum terkait kerja sama dengan EGA

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan CEO Emirate Global Aluminium (EGA) Abdulnasser Ibrahim Saif Bin Kalban (Dok Kemenko Perekonomian)

Sementara itu, Airlangga mengungkapkan akan berkoordinasi dengan Inalum untuk menindaklanjuti kerja sama yang sebelumnya sudah disepakati dengan EGA. Airlangga juga menyampaikan stakeholder terkait perlu dilibatkan untuk percepatan implementasi komitmen kerja sama.

"Kerja sama perlu dilakukan dengan pihak lain seperti PLN untuk mengembangkan tenaga listrik rendah karbon guna memenuhi pasokan listrik yang mencukupi untuk produksi aluminium," kata dia.

Airlangga menegaskan, kerja sama ini harus memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi Indonesia dan melibatkan sektor swasta di Indonesia.

"Perlu dipastikan bahwa kerja sama sektor aluminium ini memiliki dampak ekonomi yang besar terutama dalam penciptaan lapangan kerja," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us