Airlangga: Realisasi PEN Mencapai Rp183,89 Triliun hingga 21 Mei 2021
Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melaporkan, realisasi dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) hingga Mei 2021. Realisasi PEN tercatat sebesar Rp183,98 triliun atau 26,3 persen dari total pagu sebesar Rp699,43 triliun.
Selain itu, Airlangga mengklaim pemulihan ekonomi Indonesia berjalan pada jalur yang tepat. Hal ini juga tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) yang melonjak ke level 54,6 pada April lalu.
1. Rincian realisasi dana PEN
Adapun rincian realisasi dana PEN yakni untuk anggaran sebesar Rp31,64 triliun atau 18,3 persen. Lalu, untuk realisasi perlindungan sosial Rp57,4 triliun atau 38,7 persen.
Kemudian, untuk program prioritas realisasi Rp23,21 triliun atau 18,2 persen. Untuk dukungan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan korporasi, realisasi Rp42,23 triliun atau 21,8 persen. Terakhir, untuk realisasi insentif usaha pagu terserap Rp29,51 triliun atau 52 persen.
"Dilaporkan realisasi PEN sudah naik sebesar Rp60,72 triliun atau 26,3 persen," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin, 24 Mei 2021.
2. Pemulihan ekonomi Indonesia berjalan baik
Mantan Menteri Perindustirian ini juga mengklaim, pemulihan ekonomi Indonesia berjalan pada jalur yang tepat. Hal ini juga tercermin dari Purchasing Managers' Index (PMI) yang melonjak ke level 54,6 pada April lalu.
Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada April yang optimis di posisi 101,5 persen.
"Kalau kita lihat neraca perdagangan kita surplus 2,19 miliar dolar AS dan pertumbuhan ekspor April yoy (year on year) 51,94 persen," kata Airlangga.
3. Realisasi PEN mengalami kenaikan tipis
Sementara, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melaporkan realisasi anggaran yang digunakan untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN) 2021. Hingga 18 Mei 2021, realisasi PEN sudah menyentuh angka 26 persen dari total pagu anggaran Rp699,43 triliun.
"PEN kita 2021 sudah terealisir Rp182,39 triliun dari Rp699,43 triliun," ujar Sri Mulyani, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi XI DPR RI, Senin, 24 Mei 2021.
