Neraca Dagang RI dengan AS Untung, dengan Tiongkok Tekor
Dengan India dan Belanda, Indonesia mencatat surplus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia dengan sejumlah mitra dagang mengalami surplus. Dengan Amerika Serikat (AS) misalnya, surplus US$3,58 miliar. Selain itu, Indonesia juga surplus dengan India sebesar US$2,30 miliar, dan surplus dengan Belanda sebesar US$757 juta.
Sayangnya, neraca perdagangan Indonesia masih keok dalam perdagangan dengan Tiongkok sebesar US$4,48 miliar, lalu dengan Thailand defisit sebesar US$ 1,24 miliar, dan Australia sebesar US$ 754 juta.
"Tapi defisit pada Januari-April 2020 dengan beberapa negara yang ada lebih kecil dibandingkan posisi defisit Januari-April 2019," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam video conference, Jumat (15/5).
Baca Juga: Impor Turun 6 Persen, Neraca Dagang RI April 2020 Defisit US$350 Juta
1. Neraca perdagangan Indonesia April 2020 defisit US$0,35 miliar
Adapun neraca perdagangan Indonesia pada April 2020 mengalami defisit sebesar US$0,35 miliar. Secara kumulatif (Januari-April), neraca dagang Indonesia masih mencatat surplus sebesar US$2,25 miliar.
"Ini terjadi karena Januari-April total ekspor US$53,95 miliar. Ekspor kita naik 0,44 persen. Sementara impor turun 7,78 persen dan menghasilkan US$51,71 miliar," ujarnya.
"Kalau dibandingkan Januari-April 2019 yang defisit US$2,3 miliar, performa ini masih lebih bagus," tambah Suhariyanto.
Baca Juga: Neraca Perdagangan RI Maret 2020 Dinilai Hanya Surplus Semu