TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dikenal Punya Masyarakat Kreatif, Pemprov Jabar Ikut Berperan Aktif

Bukan hanya Gubernurnya yang kreatif

Ridwan Kamil saat meresmikan Gedung Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jabar atau Kerajinan dan Kuliner Jawa Barat (Kerabat) Store pada 8 Februari 2022 (Dok. Bappeda Jabar)

Masyarakat Jawa Barat telah lama dikenal sebagai komunitas yang kreatif. Banyak aktris dan seniman Indonesia lahir dari Jawa Barat, sebut saja Raffi Ahmad, Yura Yunita, hingga Rafael Tan salah satu personel boy group SMASH. Karakteristik ini tercermin dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari mereka, termasuk karya seni, budaya, dan bisnis kreatif.

Ekonomi kreatif merupakan salah satu sub sektor yang memiliki kontribusi positif terhadap ekonomi nasional. Menurut Ridwan Kamil, selaku Gubernur Jawa Barat, ada tiga sektor ekonomi untuk mewujudkan peradaban Indonesia unggul, yaitu Ekonomi Hijau, Ekonomi Kreatif, dan Ekonomi Digital.

Berdasarkan hal itu, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus mendukung para pelaku kreatif dengan serius untuk mengembangkan potensi mereka secara maksimal. Bahkan membuat beberapa program #JabarJuara yang inovatif. Berikut beberapa di antaranya!

Baca Juga: 5 Strategi Pemerintah Jawa Barat untuk Tingkatkan Investasi

1. Jawa Barat memiliki regulasi dan kebijakan khusus untuk Ekonomi Kreatif

Kang Emil menjadi pembicara untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia UMKM (Gedung Pakuan, 1 April 2021) (Dok. Bappeda Jabar)

Sebagai salah satu provinsi di Indonesia, Jawa Barat memiliki perhatian khusus terhadap pengembangan sektor ekonomi kreatif. Ekonomi kreatif merupakan salah satu kekayaan intelektual. Melalui berbagai regulasi dan kebijakan, Jabar mendukung pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kreatif tersebut melalui pengembangan sumber daya manusia (SDM), peningkatan kualitas produk dan layanan, serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 15 Tahun 2017, setiap pelaku ekonomi kreatif memiliki kesempatan yang sama untuk pengembangan ekonomi kreatif, seperti berkarya, berkreasi, dan berinovasi. Selain itu, pelaku kreatif mendapatkan perlindungan hukum, jaminan, dukungan, dan fasilitas yang ada dari Pemda Jabar, seperti Pusat Kreasi, Mitra Kreasi, Mitra Produksi, pameran, pusat pemasaran, dan sebagainya. Hal ini guna mendorong peningkatan daya saing dan kreativitas, serta pertumbuhan keragaman dan kualitas industri kreatif.

2. Rencana Aksi Pengembangan Ekonomi Kreatif (Renaksi Ekraf)

Pelaku Ekraf Jabar membahas Kebangkitan Ekraf di Sukabumi pada 27 Agustus 2022 (Dok. KREASI Jabar)

Pengembangan ekonomi kreatif adalah usaha untuk menggali, memperbaiki, dan memajukan potensi demi meningkatkan pendapatan masyarakat maupun devisa negara. Caranya adalah dengan melestarikan identitas budaya dan meminimalkan dampak negatifnya. Pemprov Jabar membuat rencana aksi tersebut sebagai rumusan arahan atau pedoman untuk pengembangan dan indikasi program ekonomi kreatif.

Ada sekitar 7 program unggulan dalam Renaksi Ekraf Jabar, di antaranya:

  • peningkatan akses pembelajaran digital (Wakunjar, Kelas KREASI)
  • pengembangan platform industri kreatif (ICALAN)
  • pengembangan basis data dan jejaring penelitian (PROSPEK)
  • peningkatan akses pemasaran (Teras Indonesia)
  • aktivasi pusat kreasi
  • peningkatan akses pembiayaan (UDUNAN)
  • aktivasi lembaga ekonomi kreatif (KREASI, KreatiForum).

Penyusunan Renaksi Ekraf digagas untuk periode tahun 2021 hingga 2025 seperti dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 44 Tahun 2021. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pelaku ekonomi kreatif, membangun ekosistem industri kreatif yang berdaya saing, dan mengembangkan kelembagaan ekonomi kreatif Jawa Barat yang sinergis dan kolaboratif.

Baca Juga: 5 Cara Jawa Barat Wujudkan Indonesia Negara Adidaya, Terus Maju!

3. Pembentukan Lembaga Ekonomi Kreatif

Kunjungan Menparekraf RI, Sandiaga Uno ke Kabupaten Garut untuk meninjau UMKM dan audiensi dengan pelaku ekonomi kreatif (18/6/2022) | Dok. Disparbud Jabar

Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia memaknai ekonomi kreatif sebagai konsep perekonomian yang memanfaatkan ide dan kreativitas sebagai produksi utama, atau menempatkan SDM kreatif sebagai aset utama. Akibatnya, dibentuklah lembaga yang bertanggung jawab untuk mengoordinasikan berbagai program ekonomi kreatif di tingkat provinsi. Lembaga ini disebut Komite Ekonomi Kreatif dan Inovasi (KREASI) Jabar.

Wadah kolaborasi dan inovasi ini bekerja sama dengan berbagai pihak dan kemitraan dalam pengembangan ekonomi kreatif di Jawa Barat. Dimulai dengan menyediakan sarana pelatihan, pendampingan, kompetisi, konferensi atau seminar, penyediaan modal usaha, bahkan promosi produk melalui acara Gelar Produk Ekonomi Kreatif (GEKRAF).

4. Penyediaan ruang kreativitas di berbagai kota di Jawa Barat

Peresmian Gedung Bandung Creative Hub oleh Ridwan Kamil pada 28 Desember 2017 (bandung.go.id)

Menindaklanjuti masyarakat Jabar yang dinilai kreatif, Kang Emil menyediakan ruang kreativitas di berbagai daerah Jawa Barat khususnya untuk para pemuda kreatif agar lebih produktif. Sarana Creative Center ini sudah ada di Kota Bandung, Cirebon, Bogor, Purwakarta, Sumedang, Tasikmalaya, Bekasi, dan Majalengka.

Ruang kreativitas dapat digunakan bebas oleh masyarakat Jawa Barat. Beragam fasilitas dan sarana telah disediakan, seperti akses Wi-Fi, ruang rapat, ruang kelas, co-working, studio render dan animasi, 3D printer, design library atau museum, design store, galeri seni, studio fashion dan fotografi, café resto, dan lain-lain. Masyarakat tinggal menyesuaikan waktu penggunaan dengan jadwal di masing-masing kota.

5. Penyelenggaraan Pameran Karya Kreatif dan Pekan Ekraf Jabar

Kang Emil dan Bu Cinta Atalia melakukan fashion show untuk promosikan kekayaan batik Jabar di KKJ-PKJB 2022 (twitter.com/ridwankamil)

Guna memajukan dan bantu mempromosikan UMKM, setiap tahun Pemprov Jabar mengadakan pameran Karya Kreatif dan Pekan Ekraf Jabar. Pada 2023, Karya Kreatif Jabar sekaligus Pekan Kerajinan Jawa Barat (KKJ-PKJB) akan dilaksanakan pada tanggal 7 hingga 9 Juli di Gedung Sate, Bandung, dengan misi mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI).

Adapun salah satu konsep pameran yang pernah diselenggarakan adalahFashion Show Jabar Juara. Di sini, para pemangku kepentingan di Jawa Barat menggunakan dan mempromosikan kekayaan fesyen Jawa Barat.

Sementara, penyelenggaraan Pekan Ekraf Jabar (PEJ) dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar dengan KREASI Jabar dan mitra lainnya dari pemerintah, perguruan tinggi, serta komunitas sebagai wadah untuk membangun kolaborasi para pelaku ekonomi kreatif. Acara ini diadakan di berbagai kota di Jawa Barat, seperti Bandung, Bogor, Cirebon, dan Sukabumi dengan beragam kegiatan termasuk pameran poster ilustrasi dan pameran seni rupa.

6. Penyelenggaraan konferensi internasional tahunan kreatif 

Pembicara di CONNECTI:CITY 2022 yang diselenggarakan di Gedung Merdeka, Bandung pada 14-15 Maret 2022 (Dok. Disparbud Jabar)

Atas inisiasi Disparbud Jabar dan KREASI Jabar, bekerja sama dengan para praktisi dan akademisi ekonomi kreatif, menyelenggarakan acara CONNECTI:CITY. Ini merupakan konferensi untuk mempromosikan industri kreatif berkelanjutan di Jawa Barat. Acara ini juga menjadi platform sharing pengalaman dan pengetahuan tentang ekraf yang menghadirkan banyak pembicara.

Pada tahun 2022, CONNECTI:CITY Jabar menjadi salah satu side event G20 dengan fokus memperkuat sektor ekonomi kreatif di Indonesia dan dunia. Kegiatan ini telah menghasilkan rekomendasi pengembangan ekonomi kreatif usai pandemik yang sejalan dengan tiga agenda utama Presidensi G20. Di antaranya kesehatan inklusif, transformasi ekonomi digital, dan transisi sinergi.

Sementara di tahun 2023, konferensi telah dilaksanakan pada 29—31 Mei di Grand Preanger Hotel, Bandung. Acara tersebut mengusung tema “Masa Depan Ekonomi Kreatif: Simpul Kreatif sebagai Pendorong Pertumbuhan Ekonomi”.

Baca Juga: 5 Alasan Provinsi Jawa Barat Menjadi Primadona Investasi Indonesia

Writer

Hanna Ridha

“If you're overthinking, write. If you're underthinking, read.”

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya