TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Hal yang Perlu Disiapkan untuk COD, Konsumen Jangan Maki Kurir ya!

Keluhan dengan caci maki tidak dibenarkan

Ilustrasi COD. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) M Feriadi menyayangkan kejadian seorang ibu yang mengeluhkan pesanannya dengan cara memaki kurir. Kejadian tersebut kemudian direkam dalam video yang menjadi viral.

"Keluhan yang disampaikan dengan makian menggunakan kata-kata yang tidak pantas, tidak dibenarkan. Penyampaian keluhan dengan amarah yang berlebihan apalagi dengan cacian serta makian, tentu menimbulkan masalah baru dan bukan mencapai solusi terbaik,” kata Feriadi dalam keterangan tertulis, Kamis (20/5/2021).

Dia mengimbau masyarakat tidak melakukan tindakan serupa dengan si ibu dalam kejadian tersebut. Lalu, apa yang perlu disiapkan bagi kurir dan perusahaan jasa logistik dalam mengantisipasi kejadian seperti itu?

Baca Juga: Mungkinkah Layanan COD Dihapuskan? Ini Kata Pengusaha

1. Perlu langkah mitigasi biar gak terulang

Layanan pengiriman obat di RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto dilayani oleh jasa ekspedisi JNE. Dok. JNE

Feriadi mengatakan langkah mitigasi terkait dengan risiko seperti halnya dari kasus viral kali ini terus dilakukan dan dikembangkan. Menurutnya, dengan teknologi saat ini setiap proses dalam pengantaran paket dapat termonitor, termasuk ketika kurir berinteraksi dengan pelanggan, sehingga penanggungjawabnya jelas.

"Tujuannya dalam rangka terciptanya aktivitas jual-beli dalam ekosistem e-commerce yang setiap prosesnya dapat dipertanggungjawabkan bersama,” katanya.

Baca Juga: Viral Ibu-Ibu Ngamuk ke Kurir, Yuk Pahami Apa Itu COD dan Mekanismenya

2. Perusahaan jasa pengirimiman harus siapkan mental dan fisik kurir sebaik mungkin

Layanan cash counter JNE di Semarang. IDN Times/Dhana Kencana

Salah satu langkah nyata yang dapat diambil perusahaan jasa pengiriman ekspres adalah menyiapkan kondisi fisik dan mental para kurir agar berhasil dalam menjalankan tugasnya. Begitu juga informasi mengenai detil produk-produk layanan yang merupakan bentuk edukasi kepada customer.

“Selain menggunakan berbagai media komunikasi, di seluruh jaringan penjualan jasa kiriman tersedia informasi kepada pengirim tentang produk layanan yang dapat digunakan, seperti petunjuk tentang penggunaan, kecepatan, keselamatan dan
ketepatan penyampaian barang serta yang lainnya,” ujar Feriadi.

Baca Juga: Transaksi COD Naik 68 Persen Saat Pandemik COVID-19, Jabar Tertinggi

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya