TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Taliban Kuasai Afghanistan, Uni Eropa Tangguhkan Pendanaan

Tahun lalu UE janji sumbang 1,2 miliar euro selama 4 tahun

Seorang pejuang Taliban terlihat saat dia berdiri di kota Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Jakarta, IDN Times – Uni Eropa (UE) telah menangguhkan pendanaan pembangunan untuk Afghanistan setelah Taliban menguasai negara yang dilanda perang itu.

Berita itu muncul ketika para pemimpin Eropa fokus mengevakuasi warga Eropa serta warga Afghanistan yang telah membantu blok itu selama dua dekade terakhir, dari ibu kota Kabul.

Negara Eropa yang menangguhkan pendanaan termasuk Jerman dan Finlandia. Kedua negara ini mengumumkan pada Selasa (17/8/2021) bahwa mereka menghentikan bantuan pembangunan untuk sementara waktu. Kemudian di malam hari, kepala urusan luar negeri UE mengkonfirmasi langkah yang lebih luas untuk menghentikan pendanaan.

“Tidak ada pembayaran yang dilakukan ke Afghanistan saat ini. Tidak ada pembayaran bantuan pembangunan sampai kami mengklarifikasi situasinya,” kata Josep Borrell, Perwakilan Tinggi UE, menurut CNBC.

“Kita harus melihat dulu pemerintahan seperti apa yang akan diorganisir oleh Taliban,” tambahnya kepada wartawan.

Baca Juga: IMF Tangguhkan Akses Pinjaman Afghanistan Setelah Dikuasai Taliban

1. Sumbangan Uni Eropa

Pejuang Taliban berjaga-jaga di provinsi Ghazni, Afghanistan, Sabtu (14/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer.

Sebelumnya pada November lalu, Uni Eropa berjanji untuk menyumbangkan 1,2 miliar euro atau 1,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) selama empat tahun ke depan dalam bantuan jangka panjang dan darurat. Dana ini akan diberikan jika otoritas Afghanistan menegakkan pluralisme demokrasi, supremasi hukum dan hak asasi manusia (HAM).

Tahun lalu, Jerman menjanjikan 430 juta euro dalam bantuan sipil antara tahun 2021 sampai 2024 dengan dasar bahwa resolusi damai untuk perang saudara akan terjadi. Amerika Serikat pada saat itu juga berkomitmen untuk menyumbangkan 600 juta dolar AS ke Afghanistan untuk tahun 2021, menurut data dari Deutsche Welle.

Baca Juga: Afghanistan Kacau Balau, Mata Uang Jatuh ke Rekor Terendah

2. Banyak warga Afghanistan butuh bantuan

Seorang anak yang mengungsi dari provinsi bagian selatan, yang meninggalkan rumah akibat peperangan antara Taliban dengan aparat keamanan Afghanistan, tidur di taman umum yang digunakan sebagai penampungan di Kabul, Afghanistan, Selasa (10/8/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Stringer/FOC.

Menurut data dari badan koordinasi bantuan kemanusiaan PBB, bahkan sebelum Taliban melakukan serangan dalam beberapa pekan terakhir, sekitar 18,4 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan di Afghanistan.

Namun, selama konferensi pers, Borrell menekankan bahwa dana yang ditangguhkan berbeda dari bantuan kemanusiaan yang ingin terus UE berikan.

Melihat situasi ini, Arsla Jawaid, seorang analis di konsultan Control Risks, mengatakan kepada CNBC pada Selasa bahwa Taliban kemungkinan akan membentuk pemerintahan yang mencakup anggota non-Taliban agar terus mendapat pendanaan asing.

“Untuk menjaga jalur bantuan keuangan dan asing tetap terbuka,” ujarnya.

Baca Juga: Taliban, Sarang Narkoba, dan Masa Depan Afghanistan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya