TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menkeu: Belanja Negara untuk Perjalanan Dinas Naik Jadi Rp17,8 Triliun

Aktivitas pemerintah mulai meningkat saat ini

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (dok. Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan mulai terjadi peningkatan belanja negara di sektor perjalanan dinas (perdin) pegawai pemerintahan pada Oktober 2021.

Hal itu seiring dengan mulai kembali aktifnya kegiatan-kegiatan pemerintah jelang akhir tahun ini.

"Kalau kita lihat perjalanan dinas mengalami sedikit kenaikan seiring dengan aktivitas pemerintah yang mulai meningkat dengan makin terkendalinya COVID-19, yaitu 27,6 persen kenaikan perjalan dinas mencapai Rp17,8 triliun," ujar Sri Mulyani, dalam konferensi pers APBN Kita edisi Oktober 2021, Kamis (25/11/2021).

Adapun pada Oktober 2020, belanja negara untuk perjalanan dinas hanya sebesar Rp13,9 triliun.

Sementara itu, sambung Sri Mulyani, belanja-belanja lainnya kecuali belanja operasional masih relatif mengalami kenaikan yang cukup signifikan.

"Untuk kesehatan maupun bidang yang mendukung kesehatan," kata dia.

Baca Juga: Pengemplang Pajak Dapat Keringanan Sanksi, Sri Mulyani: Fair Dong!

Baca Juga: Disahkan Jadi UU, Belanja Negara Dipatok Rp2.714,2 Triliun di 2022

1. Belanja barang melonjak 37 persen

Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Berkaitan dengan hal tersebut, Sri Mulyani menyoroti lonjakan belanja barang pada Oktober 2021. Hal tersebut melanjutkan tren kenaikan belanja barang yang memang sudah terjadi sejak tahun lalu.

Tahun lalu, kata Sri Mulyani, belanja barang sudah meningkat karena adanya pandemik COVID-19 dan mengharuskan pemerintah melakukan belanja untuk kesehatan serta lainnya dalam rangka pemulihan ekonomi.

"Tahun ini kita lihat daya dorong dari belanja barang masih sangat tinggi, yaitu 37 persen kenaikannya atau Rp361,8 triliun," kata dia.

2. Peruntukkan belanja barang kepada masyarakat

ilustrasi vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Lonjakan belanja barang tersebut juga diperuntukkan bagi sektor kesehatan, yakni vaksin pertama yang mencapai 119,7 juta dan vaksin kedua 73,7 juta. Adapun pengadaan vaksin yang dilakukan pemerintah mencapai 121,4 juta dosis dengan nilai Rp22,8 triliun.

"Yang kedua di bidang kesehatan yang besar adalah membayar 713 ribu lebih pasien COVID-19 yang dirawat dan kemudian klaim pasiennya dibayarkan pemerintah. Saat ini sudah dibayarkan pemerintah Rp45,8 triliun yang masih akan meningkat lagi," kata Sri Mulyani.

Belanja barang lainnya ditujukan untuk 8,3 juta siswa sekolah madrasah yang menerima bantuan operasional sekolah atau BOS dengan total Rp8,9 triliun.

Lalu juga bantuan total Rp15,2 triliun yang diberikan kepada 12,7 juta pelaku usaha mikro.

Baca Juga: Sri Mulyani: Aset BLBI Jangan Cuma Disita, Tapi Juga Harus Dikelola

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya