3 Negara Batasi Ekspor Beras dan Gula, Bagaimana Dampaknya ke RI?
Proporsi beras impor asal India merosot
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan berbagai negara menerapkan kebijakan restriksi alias pembatasan atau larangan ekspor pangan, termasuk beras dan gula. India, Bangladesh, dan Rusia menerapkan larangan pangan untuk mengamankan pasokan dalam negeri masing-masing.
Padahal, pemenuhan kebutuhan beras di Tanah Air masih bergantung pada impor. Lantas, bagaimana dampak larangan ekspor berbagai negara itu bagi Indonesia?
Pelaksana tugas (Plt) Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan jumlah impor beras dari India terus menurun seiring kebijakan negara tersebut. India melarang ekspor sejak Juli 2023 hingga 31 Desember 2023, untuk komoditas broken rice dan non-basmati rice. Pada September 2023, proporsi beras asal India tercatat hanya sebesar 0,39 persen.
"Sejak India melakukan restriksi atau larangan ekspor di Juli tahun ini, proporsi beras impor asal India terus menurun dan bahkan menjadi sangat kecil di bulan-bulan terakhir," kata Amalia dalam konferensi pers, Senin (16/10/2023).
Baca Juga: Buwas Ungkap Rencana Impor 1 Juta Ton Beras dari China
Baca Juga: Jokowi Sebut Indonesia Masih Impor 2 Juta Ton Beras karena Alasan Ini
1. Proporsi impor beras RI paling besar dari Vietnam dan Thailand
Dengan kondisi tersebut, Indonesia membidik impor beras dari negara lain yakni Vietnam dan Thailand, yang masing-masing memiliki pangsa sebesar 74,06 persen dan 24,35 persen di September.
"Sehingga proporsi impor beras Indonesia paling besar berasal dari Vietnam dan Thailand," jelasnya.
Baca Juga: Bukan cuma Beras, Indonesia juga Impor Gandum Besar-besaran!