Serikat Pekerja Minta Anies Setop Sementara Operasional TransJakarta
Banyak karyawan operasional TransJakarta terpapar COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Serikat Pekerja PT Transportasi Jakarta atau TransJakarta meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan sementara operasional bus tersebut. Permintaan itu disampaikan demi menekan penyebaran dan angka kematian dari kasus COVID-19 di kalangan pekerja TransJakarta.
"Kami serikat pekerja meminta kepada manajemen, Pemprov, Pak Anies khususnya, ayo kita duduk bareng, kita diskusi, cari diskusinya. Bukan berdebat angka kematian. Bagi kami serikat pekerja, 1 nyawa itu terlalu banyak. Kalau bisa disetop operasional sementara untuk tekan angka kematian pekerja Transjakarta, kenapa tidak dilakukan?" kata Ketua Serikat Pekerja Dirgantara Transportasi (SPDT) FSPMI PT TransJakarta Indra Kurniawan dalam konferensi pers virtual, Rabu (28/7/2021).
Baca Juga: 20 Pegawai Disebut Meninggal karena COVID-19, TransJakarta Buka Suara
1. Jumlah penumpang bus TransJakarta menurun karena ada kebijakan STRP
Indra mengatakan selama PPKM Darurat dan level 4 ini, jumlah penumpang bus TransJakarta menurun drastis.
"Bus-bus Transjakarta itu hanya mengangkut angin dan debu. Banyak kita temukan. Ada foto, video, ada di kita. Ini ada apa? Kita boleh lihat ke halte-halte titik ujung, terjadi penumpukan bus. Kita ada data, pekerja kita ikut memutar dari titik keberangkatan sampai titik akhir paling banyak 5-7 orang," ucap dia.
Penurunan itu terjadi karena hanya masyarakat yang memiliki Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) yang boleh menggunakan layanan bus TransJakarta.
"Artinya di saat PPKM Darurat dan Level 4, hanya orang-orang tertentu yang punya STRP yang bisa naik Transjakarta," kata Indra.
Baca Juga: Sempat Dihentikan, Transjakarta Operasikan Kembali Rute ke 152 dan 153
Baca Juga: Klaster COVID-19 Pabrik Meningkat, Buruh Kibarkan Bendera Putih