Syarat Karantina 5 Hari Bikin Turis Asing Masih Enggan ke Bali
Pemerintah diminta pangkas karantina jadi 3 hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah mewajibkan warga negara asing (WNA) yang ingin berlibur ke Bali untuk melakukan karantina selama lima hari setibanya di Pulau Dewata itu. Ternyata, hal itu membuat para turis masih enggan ke Bali.
Wisata Bali sudah dibuka bagi turis dari 19 negara yang positivity rate COVID-19 rendah, yakni Saudi Arabia, United Arab Emirates, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Perancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.
"Banyak respons dari klien kita, business partner kita di luar negeri mengatakan kurang menggigit strategi itu. Karena dengan karantina 5 hari pun masih belum banyak animo yang datang," kata Wakil Ketua Bidang Budaya, Lingkungan dan Humas BPD PHRI Bali, I Gusti Agung Ngurah Rai Suryawijaya kepada IDN Times, Kamis (14/10/2021).
Buktinya, hari ini ketika rute penerbangan internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai sudah dibuka, belum ada maskapai yang mengajukan penerbangan internasional, sehingga belum ada turis asing yang datang ke Bali.
Baca Juga: Hari Ini, Bali Dibuka Lagi buat Turis Asing! Ini Syaratnya
1. Masa berlibur para turis asing jadi habis dengan karantina
Rai mengatakan sebagian besar negara yang diizinkan pemerintah adalah negara-negara dari Asia. Oleh karena itu, rata-rata para turis hanya ingin berlibur selama 1 minggu. Dengan syarat karantina 5 hari, maka waktu berlibur mereka hanya tersisa 2 hari.
"Kalau karantinanya 5 hari, tentu tidak efektif bagi mereka. Kan jadinya efektif liburannya hanya 2 hari," tutur pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kabupaten Badung tersebut.
Rai menuturkan para turis merasa keberatan untuk karantina 5 hari karena sudah ada persyaratan PCR sebelum berangkat dan setibanya di Bali, lalu syarat vaksinasi 2 dosis atau lengkap.
"Memang banyak yang ingin datang, namun pertama keinginan mereka saya dengarkan bahwa kalau bisa without quarantine. Karena, kenapa saya ketika berangkat sudah negatif, dan sudah vaksin complete, lalu ketika di Bali sudah cek negatif, dan kenapa yang negatif dikarantina? Kalau yang positif dikarantina oke," ucap dia.
Baca Juga: Wisata Sudah Dibuka, Turis Asing Masih Belum Melancong ke Bali