Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rokok (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, mengkritik pemerintah yang menaikkan tarif Cukai Hasil Tembakau (CHT) untuk rokok sebesar 10 persen pada tahun 2023 dan 2024. Menurutnya, hal itu merupakan keputusan sepihak dari pemerintah.

“Kenaikan cukai ini adalah bukti bahwa Menteri Keuangan tidak berpihak pada kehidupan petani tembakau dan tidak pernah memedulikan jeritan aspirasi petani tembakau maupun buruh IHT (industri hasil tembakau),” ujar Misbakhun dalam keterangannya, Jumat (4/11/2022).

1. Misbakhun sebut petani tembakau kesulitan beberapa tahun

ilustrasi tanaman tembakau (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Misbakhun mengatakan, beberapa tahun terakhir petani tembakau mengalami kesulitan. Menurutnya, kenaikan CHT 10 persen dianggap bisa memukul para petani tembakau.

“Sudah empat tahun berturut-turut keadaan petani tembakau tidak baik-baik saja, bahkan terpuruk karena mereka harus menghadapi harga hasil panen yang anjlok dan penyerapan di pasar yang lambat,” ujar dia

Selain itu, kata dia, perusahaan industri hasil tembakau (IHT) juga berpotensi akan mengurangi produksinya. Menurutnya, secara tidak langsung akan mengurangi pembelian tembakau kepada petani.

“Mohon dicatat bahwa 95 persen tembakau yang dihasilkan petani itu untuk bahan baku rokok. Jadi, salah satu penyebab kerontokan ekonomi petani tembakau selama lima tahun ini adalah dampak dari kenaikan cukai yang sangat tinggi,” kata dia.

2. Anggap pemerintah tak konsultasi dengan DPR

Editorial Team

Tonton lebih seru di