Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa itu Bank Garansi? Ini Pengertian, Jenis, dan Mekanismenya

Ilustrasi berjabat tangan (Pexels.com/fauxels)
Ilustrasi berjabat tangan (Pexels.com/fauxels)

Pernah mendengar istilah bank garansi? Bank sebagai lembaga keuangan tidak hanya menjadi tempat menabung, mengirim uang, atau mendapat pinjaman saja.

Namun, bank juga memiliki layanan berupa jasa untuk meyakinkan satu pihak yang sedang bertransaksi bahwa pihak lainnya pasti akan memenuhi kewajibannya. Nah, itulah penjelasan singkat tentang bank garansi.

Seperti apa mekanismenya? Lalu, ada apa saja jenis-jenisnya? Simak di artikel ini sampai akhir.

1. Apa itu bank garansi?

ilustrasi teller dan nasabah (canva.com)
ilustrasi teller dan nasabah (canva.com)

Bank garansi adalah suatu jaminan dari bank kepada nasabah yang sedang melakukan pembelian atau penyewaan suatu produk. Namun, nasabah tersebut membutuhkan jaminan dari pihak ketiga agar partner bisnis mereka percaya.

Bank garansi atau bank guarantee akan diterbitkan dalam bentuk warkat yang berisi bahwa lembaga pemberi jaminan bisa menjamin pembayaran yang dibebankan kepada nasabah tersebut.

Jika nasabah gagal memenuhi kewajibannya, maka nasabah akan tetap menerima produk yang diinginkan dan partner bisnisnya pun akan tetap mendapat haknya.

2. Jenis-jenis bank garansi

ilustrasi dua orang yang melakukan kongsi atau syirkah (unsplash.com/Sebastian Herrmann)
ilustrasi dua orang yang melakukan kongsi atau syirkah (unsplash.com/Sebastian Herrmann)

Bank garansi juga memiliki beberapa jenis, di antaranya:

  1. Jaminan pembayaran, yaitu jaminan dari bank kepada partner bisnis atau penjual bahwa nasabah mereka atau pembeli akan membayar sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak.
  2. Jaminan penawaran, yakni jaminan dari bank kepada penjual bahwa pembeli menjadi penawar yang tidak akan menarik penawarannya dan tetap melaksanakan transaksi sesuai ketentuan di kontrak.
  3. Jaminan pelaksanaan, yaitu jaminan dari bank kepada penjual bahwa nasabah mereka berperan sebagai kontraktor untuk menyelesaikan proyek yang sudah disepakati.
  4. Jaminan pemeliharaan, yakni jaminan dari bank kepada pembeli atas nama penjual atau supplier bahwa ia akan tetap melaksanakan kewajiban yang tertera pada kontrak, meskipun ia menarik semua uang pembayaran yang disetorkan pembeli.
  5. Jaminan uang muka, yaitu jaminan dari bank untuk menjamin pembayaran kembali DP yang sudah dibayar jika nasabah mereka yang kemudian berperan menjadi penjual tidak bisa mengirimkan barang atau jasa yang sudah dipesan.

3. Mekanisme bank garansi

Ilustrasi Bank BTN (Dok.Istimewa)
Ilustrasi Bank BTN (Dok.Istimewa)

Mekanisme bank garansi sebenarnya cukup sederhana untuk dipahami. Namun, dalam pelaksanaannya, ada banyak persyaratan yang harus disiapkan nasabah untuk mengajukan bank garansi atau bank guarantee. Berikut mekanisme bank garansi dari awal sampai akhir:

  • Institusi atau pihak yang menerbitkan bank garansi harus memiliki reputasi baik. Tujuannya supaya mitra (bank) percaya dengan pihak pemohon, sehingga ia bisa mendapatkan barang yang diinginkan.
  • Di satu sisi, bank menetapkan berbagai persyaratan untuk meminimalisasi risiko gagal bayar.
  • Pihak pemohon harus menyertakan counter guarantee atau collateral atau agunan yang setidaknya bernilai sama dengan nomoinal yang akan dijaminkan.
  • Bentuk agunan bisa beragam, mulai dari uang tunai, surat berharga, deposito, giro, hingga aset lainnya. Agunan tersebut akan dikunci oleh bank hingga jasa bank garansi selesai.
  • Salah satu bank yang menetapkan persyaratan cukup banyak adalah BTN. Bank ini mensyaratkan berbagai dokumen legalitas usaha seperti TDP dan SIUP, pas foto direktur baru, hingga laporan keuangan dua periode terakhir yang diaudit oleh lembaga akuntan publik rekanan BTN dan anggota Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
  • Kemudian, pihak bank akan melakukan review terhadap dokumen-dokumen tersebut. Pihak pemohon juga harus membayar sejumlah uang tertentu.

4. Contoh transaksi bank garansi

ilustrasi belanja di pasar swalayan (pexels.com/Hobi industri)
ilustrasi belanja di pasar swalayan (pexels.com/Hobi industri)

Supaya lebih memahami bank garansi, kamu bisa menyimak contohnya berikut ini. Misalnya, kamu ingin membuka usaha swalayan di kotamu. Untuk mendirikan swalayan, kamu butuh dana sekitar Rp250.000.000 untuk membeli berbagai perabotan, seperti rak-rak barang hingga mesin kasir.

Rencananya kamu akan membeli dengan salah satu supplier di kota lain yang tidak kamu kenal. Kamu merasa sudah yakin dengan kualitas dan spesifikasi yang akan kamu dapatkan nantinya.

Namun, karena tidak saling kenal, penjual tersebut tetap meminta bank garansi dari kamu untuk pembayaran. Sebelum ia mengirimkan barang-barang tersebut ke lokasi swalayanmu.

Alhasil, kamu harus mengajukan bank garansi ke bank terbaik pilihanmu sampai kamu dan pihak bank menandatangani kontrak. Kamu juga harus menyetorkan collateral atau agunan senilai minimal Rp250.000.000 kepada bank tersebut.

Setelah sepakat, pihak penjual akan mengirimkan perabotan-perabotan ke alamatmu. Kemudian, pada tanggal yang sudah ditentukan, bank akan mengirimkan kembali agunanmu.

Demikianlah penjelasan bank garansi, mulai dari pengertian, jenis-jenis, mekanisme, dan contohnya. Semoga informasi ini bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Yogama Wisnu Oktyandito
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us