Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apa Itu Grey Economy yang Bisa Berdampak Negatif ke Perekonomian?

ilustrasi transaksi online (pexels.com/Greta Hoffman)
ilustrasi transaksi online (pexels.com/Greta Hoffman)
Intinya sih...
  • Grey economy adalah aktivitas ekonomi legal namun tidak dilaporkan secara resmi, menyebabkan ketidakjelasan pendapatan dan pengeluaran suatu negara.
  • Transaksi dalam grey economy dilakukan secara sah namun tidak tercatat, seperti pekerjaan informal atau freelance yang dibayar tunai tanpa catatan resmi.

Jakarta, IDN Times - Grey economy adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan aktivitas ekonomi yang legal tetapi tidak dilaporkan secara resmi untuk tujuan perpajakan atau regulasi pemerintah.

Meski legal, aktivitas dalam grey economy yang juga dikenal sebagai ekonomi abu-abu, sering kali tidak tercatat, menyebabkan ketidakjelasan dalam pendapatan dan pengeluaran suatu negara.

Berikut penjelasannya dikutip dari berbagai sumber!

1. Pengertian grey economy

ilustrasi transaksi (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi transaksi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Secara umum, grey economy merujuk pada sektor di mana transaksi dilakukan secara sah, namun tidak tercatat atau dilaporkan kepada otoritas yang berwenang.

Contoh transaksi tersebut meliputi pekerjaan informal atau freelance yang dibayar secara tunai tanpa catatan resmi. Ekonomi tersebut berbeda dengan black economy, di mana aktivitasnya secara terang-terangan ilegal.

2. Dampak terhadap perekonomian

ilustrasi pajak (Freepik.com/roman-)
ilustrasi pajak (Freepik.com/roman-)

Grey economy dapat menyebabkan dampak negatif bagi perekonomian suatu negara. Karena aktivitas tersebut tidak tercatat, pemerintah kehilangan potensi penerimaan pajak.

Selain itu, grey economy juga dapat menghambat perencanaan ekonomi dan kebijakan publik karena data statistik yang tersedia tidak mencerminkan kondisi ekonomi yang sebenarnya.

Hal tersebut membuat sulit untuk mengukur pertumbuhan ekonomi atau ketimpangan pendapatan secara akurat.

3. Regulasi dan upaya penanganan

Ilustrasi Undang-Undang (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi Undang-Undang (IDN Times/Arief Rahmat)

Beberapa negara telah berupaya untuk mengurangi grey economy dengan memberlakukan regulasi ketat terhadap pekerjaan informal, meningkatkan pengawasan, dan memberikan insentif bagi bisnis kecil untuk melaporkan pendapatan mereka.

Upaya tersebut bertujuan untuk memperluas basis pajak dan meningkatkan transparansi dalam aktivitas ekonomi.

Grey economy sering kali berkembang di sektor-sektor yang sulit diawasi atau diatur, seperti pekerjaan rumah tangga, jasa tukang, dan beberapa jenis usaha mikro.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us