Apa Perbedaan IMF dan Bank Dunia?

- IMF menjaga stabilitas sistem moneter global dan mendorong kerja sama keuangan internasional.
- IMF memberikan bantuan teknis, memantau kondisi ekonomi global, dan menyalurkan pinjaman kepada negara yang menghadapi kesulitan pembayaran.
Jakarta, IDN Times - Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia merupakan dua lembaga keuangan internasional yang kerap disandingkan dalam berbagai isu global.
Keduanya lahir dari kesepakatan Bretton Woods pasca-Perang Dunia II dan berpusat di Washington, D.C.
Meski terlihat serupa karena fokus pada bantuan ekonomi lintas negara, IMF dan Bank Dunia memiliki mandat, tujuan, serta mekanisme kerja yang berbeda dalam mendukung kestabilan dan pembangunan ekonomi dunia. Apa saja?
1. Misi dan fungsi IMF dalam menjaga stabilitas moneter

Dilansir Investopedia, IMF yang beranggotakan 191 negara bertugas menjaga stabilitas sistem moneter global. Organisasi itu mendorong kerja sama keuangan internasional.
Hal lainnya adalah menjaga kestabilan keuangan, memfasilitasi perdagangan lintas negara, serta mendukung penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, IMF turut berupaya mengurangi kemiskinan secara global.
IMF melaksanakan mandatnya melalui tiga cara. Pertama, dengan memantau kondisi ekonomi global dan negara-negara anggotanya secara rutin. Pemantauan dilakukan oleh tim ekonom yang ditugaskan menilai kesehatan ekonomi masing-masing negara setiap tahun.
Kedua, IMF memberikan bantuan teknis berupa dukungan kebijakan fiskal, perumusan regulasi perpajakan dan anggaran, serta analisis ekonomi.
Ketiga, IMF menyalurkan pinjaman kepada negara-negara yang menghadapi kesulitan neraca pembayaran. Penyaluran dana disertai persyaratan bahwa negara penerima harus menjalankan program kebijakan yang ditentukan oleh IMF.
2. Peran Bank Dunia dalam pembangunan ekonomi global

Bank Dunia memiliki mandat untuk mendukung pembangunan ekonomi jangka panjang dan menurunkan tingkat kemiskinan di negara-negara berkembang. Upaya itu dilakukan melalui pemberian bantuan teknis dan pembiayaan.
Pada masa awal pendiriannya, Bank Dunia memprioritaskan pembangunan kembali infrastruktur di Eropa Barat pasca-Perang Dunia II. Seiring waktu, fokus operasionalnya bergeser ke negara-negara dengan tingkat pembangunan yang lebih rendah.
Melalui dukungannya, Bank Dunia membantu negara mitra mereformasi sektor ekonomi yang tidak efisien serta melaksanakan berbagai proyek pembangunan, seperti pendirian fasilitas kesehatan dan pendidikan, serta penyediaan akses air bersih dan listrik.
3. Sumber pendanaan yang disalurkan IMF dan Bank Dunia

IMF dan Bank Dunia memperoleh pendanaan dari negara-negara anggotanya. IMF menerima sebagian besar dananya melalui kuota yang ditentukan berdasarkan ukuran dan kondisi ekonomi masing-masing negara.
Sementara itu, pendanaan Bank Dunia berasal dari pinjaman yang diberikan oleh negara anggota, bunga atas pinjaman tersebut, serta keuntungan dari investasi.
Kedua lembaga tersebut tidak luput dari sorotan. Sejumlah pihak mengkritik keterlibatan IMF dan Bank Dunia yang dinilai terlalu dalam terhadap urusan domestik negara penerima.
Keduanya juga dianggap sebagai instrumen ekonomi negara-negara besar, khususnya dari kawasan Barat, yang dapat memengaruhi kebijakan negara-negara kecil melalui mekanisme pinjaman.
Selain itu, pinjaman dari Bank Dunia kerap dipermasalahkan karena disertai berbagai syarat dan suku bunga yang tinggi.
Sejumlah negara yang tidak dapat mengakses pembiayaan konvensional harus bergantung pada IMF, namun bantuan yang diterima disertai banyak syarat dan bunga yang tinggi. Hal itu dinilai hanya memberikan stabilisasi sementara terhadap perdagangan internasional.