IMF Ramal Pengangguran RI Nomor Dua Terbesar di Asia 2025

- Proyeksi IMF: Tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5,0 persen pada 2025, di bawah China yang tetap di angka 5,1 persen.
- Negara berkembang Asia: Indonesia di atas India dan Filipina dengan tingkat pengangguran lebih rendah.
- BPS: Jumlah pengangguran per Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang, naik 83.450 ribu orang dari tahun sebelumnya.
Jakarta, IDN Times - Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memproyeksikan tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5,0 persen pada 2025, menjadikannya yang terbesar kedua di Asia.
Indonesia hanya di bawah China yang diprediksi tetap di angka 5,1 persen. Proyeksi IMF menempatkan Indonesia di atas India (4,9 persen), Filipina (4,5 persen), dan sejumlah negara Asia lainnya yang memiliki tingkat pengangguran lebih rendah.
IMF mencatat tingkat pengangguran Indonesia sebesar 4,9 persen pada 2024. Angka itu diperkirakan naik menjadi 5 persen pada 2025 dan mencapai 5,1 persen pada 2026.
1. Proyeksi tingkat pengangguran di negara berkembang Asia

Berikut proyeksi tingkat pengangguran 2025 untuk negara berkembang Asia:
- China 5,1 persen
- Indonesia 5 persen
- India 4,9 persen
- Filipina 4,5 persen
- Malaysia 3,2 persen
- Vietnam 2 persen
- Thailand 1 persen
2. Proyeksi tingkat pengangguran di negara maju Asia

Berikut proyeksi tingkat pengangguran 2025 untuk negara maju Asia:
- Hong Kong SAR 3,5 persen
- Taiwan 3,4 persen
- Korea 3,0 persen
- Jepang 2,6 persen
- Singapura 2,0 persen
- Makau SAR 1,7 persen
3. BPS catat pengangguran RI bertambah jadi 7,28 juta

Badan Pusat Statistik (BPS) nencatat jumlah pengangguran per Februari 2025 mencapai 7,28 juta orang. Jumlah tersebut 4,76 persen dari total angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menyatakan angka pengangguran tersebut mengalami peningkatan dibandingkan Februari 2024.
"Jumlah orang menganggur 7,28 juta orang. Dibanding Februari 2024, jumlah orang menganggur meningkat 83.450 ribu orang yang naik 1,11 persen,” kata Amalia dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta, Senin (5/5/2025).