Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pemerintah Bakal Buktikan Prediksi Pengangguran IMF Salah

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli. (IDN Times/Trio Hamdani)
Intinya sih...
  • Pemerintah menolak proyeksi IMF tentang tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5 persen pada 2025
  • Pemerintah terus berupaya menciptakan lapangan kerja melalui program strategis lintas sektor, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan proyek-proyek pembangunan dan renovasi sekolah
  • Agustus 2025 menjadi periode krusial dalam upaya menekan angka pengangguran nasional karena masuknya gelombang lulusan SMA, SMK ke pasar kerja

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan membuktikan proyeksi Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) mengenai tingkat pengangguran Indonesia yang diperkirakan mencapai 5 persen pada 2025 tidak akan terjadi.

"Tentu sekali lagi prediksi boleh saja, tapi tentu kita buktikan bahwa prediksi itu salah nantinya," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (4/6/2025).

1. Program pemerintah didorong ciptakan lapangan kerja

Dapur Makan Bergizi Gratis di Rappocini, Senin (2/6/2025)/Humas Pemkot Makassar

Yassierli menjelaskan pemerintah terus mengupayakan penciptaan lapangan kerja melalui berbagai program strategis lintas sektor. Salah satu upaya tersebut adalah pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Kita datang ke kawasan industri, kawasan ekonomi, penciptaan lapangan kerjanya seperti apa. Kemudian ada swasembada lapangan kerjanya seperti apa," ujarnya.

Dia menyebut proyek-proyek pembangunan dan renovasi sekolah yang dijalankan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga memberikan kontribusi signifikan dalam menyerap tenaga kerja.

"Itu yang sekarang kita sedang kumpulkan semua," ujar Yassierli.

2. Pemerintah menjadikan prediksi IMF sebagai alarm

Menaker, Yassierli di Jakarta International Convention Center (JICC), Rabu (4/6/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Menanggapi proyeksi IMF terkait tingkat pengangguran di Indonesia yang disebut mencapai 5 persen dan berada di urutan kedua tertinggi di Asia, Yassierli menyebut hal tersebut sebagai alarm.

"Itu menjadi sesuatu masukan alarm buat kita. Tapi yang jelas yang kita lakukan sekarang adalah kita harus proaktif untuk mengorkestrasi setiap kementerian teknis," paparnya.

Upaya tersebut dilakukan secara berkelanjutan melalui rapat koordinasi lintas kementerian, dan telah menjadi agenda penting dalam menghadapi dinamika ketenagakerjaan nasional.

3. Dunia kerja akan menghadapi tantangan di Agustus

ilustrasi kelulusan wisuda (pexel.com/Pixabay)

Yassierli menyatakan Agustus 2025 sebagai periode krusial dalam upaya menekan angka pengangguran nasional karena masuknya gelombang lulusan SMA, SMK ke pasar kerja.

Dia menyatakan pemerintah tengah mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk mengantisipasi potensi peningkatan tingkat pengangguran pada periode tersebut.

"Memang tantangannya nanti Agustus. Ketika kemudian lulusan SMA, SMK, yang lulus bulan Juni, Juli. Ini tantangan. Ya kita jawab tantangan itu dengan kerja serius kita nanti," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us