ilustrasi uang (pexels.com/adrian vieriu)
IMF dan Bank Dunia memperoleh pendanaan dari negara-negara anggotanya. IMF menerima sebagian besar dananya melalui kuota yang ditentukan berdasarkan ukuran dan kondisi ekonomi masing-masing negara.
Sementara itu, pendanaan Bank Dunia berasal dari pinjaman yang diberikan oleh negara anggota, bunga atas pinjaman tersebut, serta keuntungan dari investasi.
Kedua lembaga tersebut tidak luput dari sorotan. Sejumlah pihak mengkritik keterlibatan IMF dan Bank Dunia yang dinilai terlalu dalam terhadap urusan domestik negara penerima.
Keduanya juga dianggap sebagai instrumen ekonomi negara-negara besar, khususnya dari kawasan Barat, yang dapat memengaruhi kebijakan negara-negara kecil melalui mekanisme pinjaman.
Selain itu, pinjaman dari Bank Dunia kerap dipermasalahkan karena disertai berbagai syarat dan suku bunga yang tinggi.
Sejumlah negara yang tidak dapat mengakses pembiayaan konvensional harus bergantung pada IMF, namun bantuan yang diterima disertai banyak syarat dan bunga yang tinggi. Hal itu dinilai hanya memberikan stabilisasi sementara terhadap perdagangan internasional.