Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Potong Tarif Barang Swiss dari 39 Persen Jadi 15 Persen

AS Potong Tarif Barang Swiss dari 39 Persen Jadi 15 Persen
Bendera Swiss (unsplash.com/Ingrid Martinussen)
Intinya sih...
  • Pengurangan tarif AS atas barang Swiss
  • Komitmen investasi Swiss di AS
  • Dampak kesepakatan terhadap hubungan dagang dan ekonomi
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Amerika Serikat (AS) dan Swiss mengumumkan kesepakatan kerangka dagang baru pada Jumat (14/11/2025), yang akan memangkas tarif AS atas barang Swiss dari 39 persen menjadi 15 persen. Kesepakatan ini juga mencakup komitmen investasi senilai 200 miliar dolar AS (Rp3,3 kuadriliun) dari perusahaan Swiss ke AS hingga akhir 2028.

Dengan tarif yang lebih rendah dan investasi besar, kedua negara berharap dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan perdagangan bilateral.

1. Pengurangan tarif AS atas barang Swiss

AS Potong Tarif Barang Swiss dari 39 Persen Jadi 15 Persen
ilustrasi tarif impor (pexels.com/Markus Winkler)

Perwakilan perdagangan AS, Jamieson Greer menyampaikan, kesepakatan tersebut akan menghilangkan hambatan perdagangan yang sudah berlangsung lama dan membuka pasar baru untuk produk Amerika.

"Kesepakatan ini akan menurunkan tarif riil dari 39 persen menjadi 15 persen, yang secara signifikan akan mendorong ekspor Swiss dan menguntungkan ekonomi kedua negara," ujarnya, dikutip dari Channel News Asia.​

Kebijakan ini juga bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi Swiss, diperkirakan melebihi 1 persen pada 2026 setelah tarif baru berlaku. Menurut ekonom Nadia Gharbi dari Pictet, pengurangan tarif menghapus risiko utama bagi ekonomi Swiss karena ketidaksetaraan tarif dengan Uni Eropa, yang hanya sekitar 15 persen.​

2. Komitmen investasi Swiss di AS

AS Potong Tarif Barang Swiss dari 39 Persen Jadi 15 Persen
ilustrasi investasi (freepik.com/Freepik)

Swiss berkomitmen menggelontorkan investasi minimal 200 miliar dolar AS (Rp3,3 kuadriliun) di AS sampai 2028, dengan sekitar 67 miliar dolar AS (Rp1,1 kuadriliun) sudah dipastikan akan masuk pada 2026. Investasi ini berasal dari perusahaan besar seperti Roche, Novartis, ABB, dan Stadler yang bergerak di sektor farmasi, teknologi penerbangan, alat medis, hingga manufaktur emas.​

Menurut pernyataan resmi dari Gedung Putih, investasi ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja bagi tenaga kerja Amerika, tapi juga memperkuat rantai pasok yang aman dan berkelanjutan di kedua negara.​

3. Dampak kesepakatan terhadap hubungan dagang dan ekonomi

AS Potong Tarif Barang Swiss dari 39 Persen Jadi 15 Persen
Ilustrasi ekspor-impor (unsplash.com/ CHUTTERSNAP)

Menteri Ekonomi Swiss, Guy Parmelin mengatakan, perjanjian ini merupakan peningkatan signifikan meski tidak sepenuhnya mengembalikan kondisi sebelum tarif tinggi diberlakukan. Ia menegaskan, Swiss tak melakukan konsesi yang mengorbankan netralitas atau kebebasan tindakan negaranya.​

Parmelin juga menyebut, Swiss akan menurunkan tarifnya pada barang impor AS tertentu, termasuk produk pertanian dan laut, serta memberi kuota tarif bebas untuk daging sapi, bison, dan unggas. Ini menunjukkan adanya kesepakatan dua arah yang menyeimbangkan kepentingan kedua negara.​

Hambatan tarif sebelumnya telah menyebabkan penurunan ekspor Swiss ke AS sebesar 14 persen pada kuartal ketiga 2025, dan sanksi tarif hingga 39 persen memperberat sektor alat mesin. Menurut Swissmem, asosiasi industri teknologi Swiss, pengurangan tarif ini diharapkan memperbaiki kondisi ekspor dan perekonomian Swiss.​

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us

Latest in Business

See More

Modal Terbatas Bukan Halangan! 4 Cara Investasi dengan Biaya Rendah

17 Nov 2025, 06:04 WIBBusiness