Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

ASDP Beberkan Rencana IPO di Kuartal I-2022

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi. (IDN Times / Arief Rahman)

Jakarta, IDN Times - Perusahaan BUMN PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan bakal melepas saham ke publik lewat mekanisme penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Keinginan tersebut diharapkan dapat terealisasi pada kuartal I-2022.

"Kami juga dalam proses melantai di bursa. Untuk mengembangkan ASDP kita butuh investasi. Kita berharap dapat dana efisien dari IPO," kata Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/7/2021).

1. IPO jadi rencana jangka panjang ASDP

ilustrasi Bursa Efek Indonesia (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Ira menjelaskan bahwa IPO merupakan salah satu strategi jangka panjang perseroan. Ia menargetkan dana segar mencapai Rp3,25 triliun bisa diperoleh dari penawaran umum perdana mereka pada 2022 mendatang.

"Kami ingin menunjukkan pada pandemi ini kami tak diam, dan siap melantai. Rencana jangka panjang ini, tahun 2024 meningkatkan revenue di 2019 Rp3,2 triliun, kita ingin 2024 naik menjadi Rp5 triliun," papar Ira.

2. ASDP bakal lepas 25 persen saham ke publik

Ilustrasi penurunan nilai saham. (IDN Times/Arief Rahmat)

Lebih lanjut, Ira menyampaikan bahwa ASDP berencana akan melepas sekitar 20-25 persen sahamnya kepada publik. Namun, jumlah saham yang akan dilepas ini masih dalam penghitungan.

"Ini masih indikatif, masih melakukan proses valuasi, mengejar pendapatan target tahun ini Rp3,4 triliun-Rp3,5 triliun tahun ini. Laba juga kisaran konsolidasi Rp111 miliar," katanya.

3. ASDP bakal investasi Rp6,5 triliun untuk 5 tahun ke depan

ilustrasi investasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ira menambahkan, pendanaan melalui IPO merupakan upaya perseroan dalam mendapatkan dana segar yang lebih cocok. Nantinya, dana tersebut akan digunakan untuk target investasi dalam 5 tahun ke depan.

"Kami rencanakan investasi sekitar Rp6,5 triliun dalam 5 tahun ke depan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan di balik keinginannya untuk membuat 10-15 BUMN go public atau melantai di bursa alias initial public offering (IPO).

"Kita punya keinginan meng-go public-kan 10 sampai 15 BUMN yang supaya bisa fight di competition secara terbuka karena suka tidak suka eranya semakin terbuka dengan adanya digitalisasi sudah tidak bisa dibendung," jelas Erick, dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (Rakorbangpus) secara virtual, Kamis (29/4/2021).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us