Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Asyik, Garuda Indonesia Bakal Turunkan Biaya Bagasi

Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (IDN Times/Holy Kartika)

Jakarta, IDN Times - Bisnis kargo menunjukkan performa yang apik selama pandemik COVID-19 berlangsung. Hal itu menjadi salah satu alasan bagi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk untuk mulai menyasar kargo sebagai bisnis utama untuk mengembalikan marwah mereka sebagai maskapai besar dan sehat milik Republik Indonesia.

"Jadi memang pertumbuhan kargo selama pandemik cukup menakjubkan ya. Kami di Garuda memang agak abai selama ini karena fokus di sektor penumpang dan kita lagi giat sekali untuk (menggarap kargo)," ucap Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/6/2022).

Ada tiga fokus utama Garuda Indonesia dalam mengembangkan bisnis kargonya. Pertama, kargo yang dibawa dalam pergerakan domestik dan untuk itu Garuda Indonesia bekerja sama dengan Citilink.

1. Biaya kelebihan bagasi akan diturunkan

pixabay.com/tookapic

Garuda Indonesia bakal melakukan pemangkasan biaya untuk kelebihan berat bagasi pada sektor penumpang. Hal ini merupakan salah satu langkah perseroan dalam mengoptimalkan penerimaan dari sektor logistik. 

Irfan mengungkapkan, kebijakan ini diharapkan dapat membuat penumpang bisa membawa muatan lebih banyak dengan biaya minim.

"Seperti diketahui teman-teman sekalian, orang Indonesia kalau bepergian seringkali overweight sehingga sekarang kita turunkan biaya overweight sedemikian rupa agar affordable dan memungkinkan penumpang domestik ini membawa oleh-oleh lebih banyak tanpa biaya tertalu tinggi," tutur dia.

2. Kargo untuk ekspor

Pesawat kargo Garuda Indonesia untuk rute Makassar-Singapura (Dok. Garuda Indonesia)

Selain itu, Garuda Indonesia juga bakal fokus pada bisnis kargo untuk ekspor produk-produk Indonesia ke luar negeri, khususnya yang berasal dari Indonesia Timur.

Menurut Irfan, banyak produk-produk dari Indonesia Timur utamanya adalah produk hasil laut yang lebih baik diekspor langsung dari daerah tempat produk hasil laut tersebut didapat.

"Kenapa ini jadi penting? Karena banyak sekali produk-produk khususnya di Indonesia Timur, utamanya marine product ini punya kemampuan berdaya saing tinggi apabila bisa diterbangkan langsung dari daerah-daerah tersebut tanpa lewat Jakarta. Ini kita sudah buka ke Jepang, ke Singapura, dan ke Hong Kong," tutur dia.

3. Kargo untuk bisnis e-commerce

Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia. (Dok. Garuda Indonesia)

Kemudian, sambung Irfan, bisnis kargo Garuda Indonesia akan difokuskan untuk sektor e-commerce.

"Dalam perjalanannya, kami melihat juga peluang pertumbuhan bisnis e-commerce antara negara-negara seperti China, Eropa, dan Australia," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us