Bio Farma Gandeng Tiongkok Kembangkan Vaksin Virus Corona

Bekerjasama dengan Sinovac

Jakarta, IDN Times - PT Bio Farma selaku induk holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor farmasi menggandeng Tiongkok untuk mengembangkan vaksin virus corona di dalam negeri.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan, saat ini kedua pihak telah berkoordinasi. Dia mengklaim lembaga asal Tiongkok tersebut menyambut baik kerjasama ini.

"Sekarang yang kita lakukan komunikasi dengan lembaga vaksin di China yang namanya Sinovac," kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR secara virtual, Selasa (21/4).

1. Jika uji klinis vaksin Tiongkok berhasil, Indonesia bisa produksi di dalam negeri

Bio Farma Gandeng Tiongkok Kembangkan Vaksin Virus CoronaLogo Biofarma (Website/biofarma.co.id/)

Baca Juga: Bio Farma Bakal Produksi Obat Virus Corona

Menurut Basyir, saat ini Tiongkok sudah memiliki vaksin yang sedang dalam uji klinis tahap kedua. Jika nantinya vaksin tersebut sukses maka Bio Farma bisa memproduksinya di dalam negeri.

"Nah kami juga lagi lakukan koordinasi dengan mereka, bagaimana kalau seandainya vaksin uji klinis berikutnya serta juga untuk proses pembikinan massalnya itu nanti bisa dilakukan di Bio Farma," ujarnya.

2. Bio Farma juga akan berkolaborasi dengan CEPI

Bio Farma Gandeng Tiongkok Kembangkan Vaksin Virus CoronaDirektur Utama Bio Farma Honesti Basyir (Tangkap layar tv parlemen)

Selain itu, Bio Farma juga berencana melakukan kolaborasi dengan The Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI).

Hingga saat ini lembaga tersebut sedang meninjau proporal yang telah dikirimkan Bio Farma ke CEPI.

3. Bio Farma akan menjadi anggota konsorsium vaksin COVID-19

Bio Farma Gandeng Tiongkok Kembangkan Vaksin Virus CoronaDirektur Utama Bio Farma Honesti Basyir (ANTARA News)

Baca Juga: Dua Warga Depok Positif Corona, Bio Farma Pelajari Bibit untuk Buat Vaksin

Terlepas dari itu pihaknya juga akan membentuk konsorsium Vaksin COVID-19 yang diketuai oleh lembaga Eijkman dan beranggotakan Bio Farma, Balitbangkes, dan perguruan tinggi.

Hal ini merupakan inisiatif Kemenristek/BRIN. "Atas inisiatif kemenristek sudah dibentuk konsorsium untuk penemuan vaksin COVID-19 di Indonesia," katanya.

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya