Bahlil Lapor Prabowo: Target Lifting Minyak Insyaallah Capai Target

- Lifting migas pada Juni-Juli 2025 capai 602 ribu bph, mendekati target APBN 2025
- Indonesia akan kurangi impor migas dari Timur Tengah dan Asia sesuai kesepakatan dengan AS
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto memanggil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia ke Istana Kepresidenan Jakarta. Mereka melakukan rapat selama tiga jam lebih.
Usai bertemu Prabowo, Bahlil mengaku memberikan laporan terkait capaian lifting minyak. Dia yakin target lifting minyak dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 akan tercapai.
"Saya baru selesai melaporkan tentang lifting minyak yang insyaallah akan mencapai target APBN di 2025," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (28/7/2205).
1. Lifting migas pada Juni-Juli 2025 capai 602 ribu bph

Dalam kesempatan itu, Bahlil mengugkapkan, lifting minyak Indonesia mencapai 602 ribu barel per hari (bph) pada Juni-Juli 2025. Dari realisasi tersebut diharapkan dapat mendorong capaian target penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Insyaallah (PBNP) bisa tercapai," kata dia.
Adapun target lifting migas pada APBN 2025 sebesar 1,161 juta Barrels of Oil Equivalent per Day (BOEPD). Angka tersebut terdiri dari lifting minyak 605 ribu bph, dan gas 1.005 juta BOEPD.
2. Bahlil bicara akan kurangi impor migas dari Timur Tengah dan Asia

Dalam kesempatan itu, Bahlil juga menyampaikan akan mengurangi impor dari Timur Tengah dan Asia. Hal itu seiring dengan kesepakatan tarif resiprokal dengan Amerika Serikat (AS).
Salah satu poin kesepakatan Indonsia dengan AS terkait pembelian energi seperti Liquified Petroleum Gas (LPG), minyak mentah, dan Bahan Bakar Minyak (BBM), dengan nilai estimasi 15 miliar dolar AS.
"Mengurangi (impor) dari negara lain, ya Timur Tengah lah, Timur Tengah dan Asia," ujar dia.
3. Impor LPG dari AS sudah dimulai

Bahlil menyampaikan, impor LPG dari AS sudah dimulai. Menurutnya, proses impor LPG dari negara Abang Sam tersebut terus ditingkatkan.
"Itu kan kalau LPG sudah terjadi, volumenya aja kita tingkatkan. Nah volume peningkatannya sekarang kita lagi kerjakan," ujar dia.