Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dalam acara perayaan HUT ke-76 Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Pada kesempatan yang sama, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meminta agar tunjangan kinerja kementeriannya dinaikkan. Menurutnya, hal itu untuk mendorong kesejahteraan Aparatur Sipil Negara di lingkungan Kementerian Investasi dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
"Tapi ada persoalan satu, kami punya kesejahteraan masih kurang," jelas Bahlil.
Permintaan kenaikan tukin itu, kata dia, merupakan aspirasi dari para pegawai di lingkungan Kementerian Investasi dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
Menurut Bahlil, para pegawai DPMPTSP membandingkan tukin yang mereka dapatkan dengan yang didapatkan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (JDP). Padahal, kata dia, para pegawai Kementerian Investasi telah bekerja keras untuk menarik investasi masuk ke Tanah Air.
"Mereka di depan saya menyampaikan (Kementerian Keuangan) dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak, tukinnya itu tinggi tapi yang di depan kok enggak naik-naik (tukin) ini," tuturnya.
Bahlil mengibaratkan kinerja dua instansi itu seperti pada pohon yang banyak buahnya. Jika tanpa langkah kerja keras untuk menarik investasi masuk ke dalam negeri, penerimaan yang akan dipetik pun tidak tidak sebanyak sekarang.
"Yang tukang petik (Ditjen Pajak) kan enggak pernah tahu susahnya merayu orang untuk masuk. Kok yang bagian merayu investor dengan bagian yang metik malah lebih dapat banyak daripada yang merayu. Kami mohon kebijaksanaan Bapak, di saat saya tidak ada lagi beban yang kami tinggalkan untuk bagi rekan-rekan saya," tutur Bahlil di hadapan Jokowi.