Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bakal Jadi Penyelamat Devisa, KEK Kesehatan Sanur Beroperasi Awal 2025

Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata Sanur, Bali akan beroperasi di awal 2025.
  • Target operasi pertama adalah Bali International Hospital dan klinik estetika serta pusat operasi plastik dari Korea Selatan.
  • Diprediksi KEK Kesehatan Sanur dapat menyelamatkan devisa Rp45 triliun per tahun yang sebelumnya keluar dari Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata Sanur, Bali sebagai medical tourism Indonesia akan beroperasi di awal 2025.

PT Hotel Indonesia Natour alias InJourney Hospitality yang merupakan Badan Usaha Pembangun dan Pengelola (BUPP) KEK tersebut menargetkan kawasan itu akan mulai beroperasi di awal 2025.

“Jadi tahap awal nanti yang tahun 2025 yang akan beroperasi duluan adalah Bali International Hospital, rumah sakit Pertamedika IHC,” kata Direktur Utama InJourney Hospitality, Christine Hutabarat di kantor pusat InJourney, Jakarta, Selasa (10/12/2024).

1. Bakal ada klinik kecantikan dari Korea Selatan

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata Sanur, Bali. (dok. InJourney Hospitality)
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata Sanur, Bali. (dok. InJourney Hospitality)

Selain itu, Christine mengatakan nantinya akan ada klinik estetika dan pusat operasi plastik dari Korea Selatan (Korsel), hingga klinik cell therapy dari Hamburg, Jerman.

“Ada beberapa brand dari Korea. Dan ada juga cell therapy dari Hamburg, Jerman,” ujar Christine.

2. Bakal selamatkan devisa hingga Rp45 triliun

Ilustrasi layanan yang akan diberikan di Bali International Hospital di Sanur, Bali. (dok. IHC)
Ilustrasi layanan yang akan diberikan di Bali International Hospital di Sanur, Bali. (dok. IHC)

Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, Maya Watono mengatakan, banyak masyarakat Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri. Sehingga, rata-rata setiap tahunnya devisa senilai Rp97 triliun keluar dari Indonesia.

Dengan adanya KEK Kesehatan Sanur, diprediksi devisa sekitar Rp45 triliun bisa diamankan di dalam negeri, alias tidak dibelanjakan di luar negeri.

“Jadi per tahun, Rp97 triliun per tahun. Sehingga saat kita bisa meng-curb devisa outflow ini, minimal setengah saja, Rp45 triliun, kita bisa membawa devisa Rp45 triliun kepada negara ini," kata Maya.

3. Dibangun di atas lahan seluas 41 hektare

Groundbreaking Ethnobotanical Garden di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata Sanur, Bali. (dok. InJourney Hospitality)
Groundbreaking Ethnobotanical Garden di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan dan Pariwisata Sanur, Bali. (dok. InJourney Hospitality)

Sanur ditetapkan sebagai KEK Kesehatan dan Pariwisata melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2022. KEK itu dibangun di atas lahan seluas 41,26 hektare (ha), di tepi Pantai Sanur dan Pantai Segara Ayu.

Selain fasilitas kesehatan dan juga resor, KEK Sanur juga akan dilengkapi Ethnobotanical Garden seluas 4,9 ha yang terletak tepat di jantung kawasan dan dikembangkan sebagai paru-paru kawasan. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us