Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BRI Ajak Masyarakat Disiplin Atur Keuangan dengan Berinvestasi

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani memberikan paparan (Dok. BRI)
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani memberikan paparan (Dok. BRI)

Jakarta, IDN Times – Seiring dengan kondisi ekonomi yang semakin menantang, penting bagi masyarakat untuk dapat disiplin dalam mengatur personal financial management. Saat ini setidaknya ada  dua tantangan ekonomi, yakni inflasi global dan ancaman krisis pangan serta energi karena konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina.

Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Handayani mengatakan, untuk menghadapi tantangan tersebut, masyarakat perlu melakukan financial check up, di mana alokasi dana darurat kian diperhatikan. Instrumen likuid seperti tabungan yang dapat menjadi dana darurat untuk 6-12 bulan, kini perlu diperpanjang 12-24 bulan ke depan. 

1. SBN bisa jadi pilihan tepat

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani berpesan masyarakat harus rajin mengatur keuangan (Dok. BRI)
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani berpesan masyarakat harus rajin mengatur keuangan (Dok. BRI)

Salah satu investasi yang dapat digunakan masyarakat sebagai dana darurat adalah instrumen term deposit atau Surat Berharga Negara (SBN), seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI022.

“Karena itu (SBN) dijamin 100 persen yang bisa ada windows-nya di mana kita bisa menjual di secondary market dan itu likuid. Maka kita juga membahas mengenai ORI022,” ujar Handayani dalam acara literasi rutin oleh BRI yakni Diskusi Taman BRI yang mengangkat tema Personal Financial Management pada 12 Oktober 2022.

Menurutnya, berinvestasi pada instrumen ORI bisa dimulai dari nominal Rp1 juta. Masyarakat dapat mengalokasikan dana darurat untuk membeli Surat Berharga Negara yang tenornya memang dikategorikan menengah. Sebagai instrumen keuangan yang dijamin Pemerintah seperti ORI 022, menjadi alternatif pilihan investasi yang dapat diandalkan. 

2. Jangan buru-buru pilih investasi high risk high return

Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani (Dok. BRI)
Direktur Bisnis Konsumer BRI, Handayani (Dok. BRI)

Selanjutnya, Handayani juga mengimbau agar masyarakat bijak dan tidak terburu-buru untuk memilih instrumen investasi yang bersifat high risk high return yang tidak dijamin oleh negara. Instrumen semacam ini pada umumnya memiliki risiko yang relatif tinggi. 

“Maka pengelolaan keuangan menjadi penting, termasuk pemahaman tentang alokasinya. Saya sampaikan bahwa mengelola aset itu tidak perlu jadi kaya raya dulu, jadi yang perlu kita lakukan adalah memastikan ketika kita memiliki penghasilan dari gaji, disiplin melakukan alokasi,” terang Handayani. 

3. Aplikasi BRImo bantu perencanaan keuangan nasabah

Aplikasi BRIMo. (Dok. BRI)
Aplikasi BRIMo. (Dok. BRI)

Setelah rutin melakukan financial check up dan dana darurat yang mencukupi, Handayani menjelaskan bahwa alokasi untuk perencanaan keuangan yang lebih panjang tetap dibutuhkan masyarakat. Untuk nasabah BRI, perseroan sudah memiliki instrumen yang mumpuni, melalui aplikasi BRImo.

“BRI memiliki super Apps BRImo yang memungkinkan kita membuat keputusan untuk mengubah pola perencanaan keuangan. Mengalihkannya dari instrument satu ke instrument keuangan lainnya, misalnya dari tabungan ke instrumen lain, atau sebaliknya. Maka itu bisa dilakukan kapan saja melalui aplikasi Super Apps BRImo. Jadi dengan adanya BRImo ini semuanya menjadi lebih gampang,” ujarnya.

4. Investasi harus legal dan logis

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Senada dengan Handayani, Kepala Sub-Direktorat Pengembangan dan Pendalaman Pasar Surat Utang Negara, Direktorat Surat Utang Negara, Kementerian Keuangan RI Chandra A. S. Wibowo mengungkapkan bahwa berinvestasi harus legal dan logis. Oleh karena itu, pemerintah menerbitkan salah satu instrumen investasi bagi masyarakat yaitu SBN Retail yang salah satunya adalah ORI022.

ORI022 memiliki karakteristik dijamin oleh pemerintah dan pembayaran kupon maupun pokoknya dijamin Undang-Undang Surat Utang Negara dan risiko gagal bayar sangat kecil. Karakteristik berikutnya dari ORI022 memiliki rate yang menguntungkan, dan kompetitif dibandingkan dengan instrumen investasi sejenis. Selain itu, ORI022 bagi masyarakat Indonesia karena mudah diakses.

 “Ternyata dari penjualan SBN Retail sejauh ini komposisi investor generasi milenial cukup mendominasi sebesar 40 persen. Kami berharap tren ini terus berlanjut sehingga Indonesia bisa meraih kemandirian pembiayaan dalam pembangunan,” ujar Chandra.

5. Millennial dan Gen Z makin melek investasi

Ilustrasi milenial (Dok. eLearn.id)
Ilustrasi milenial (Dok. eLearn.id)

Kemudian, Direktur Keuangan Bank Raya Indonesia yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Pedagang Surat Utang (Himdasun) Akhmad Fazri menyebut pertumbuhan nasabah individual di pasar modal meningkat pesat. Jumlahnya kurang lebih mencapai sekitar 7,48 juta dan meningkat signifikan terutama pada 2 tahun terakhir. 

Hal ini seiring dengan kepemilikan nasabah investor individual di surat berharga yang semakin meningkat. Hampir 60 persen nasabah Capital Market usianya di bawah 30 tahun. Walaupun secara nominal investasi relatif kecil, hal ini menunjukkan kesadaran generasi muda saat ini terhadap investasi semakin baik.

 “Jadi, kebutuhan nasabah ini semakin tinggi seperti tadi yang disampaikan datanya, anak-anak muda itu sekarang sudah melek investasi, di capital market pertumbuhannya sudah luar biasa. Di surat berharga juga pertumbuhannya sangat signifikan. Tentunya BRI Group akan terus memanfaatkan kebutuhan-kebutuhan nasabah melalui layanan-layanan yang kita sediakan,” pungkasnya. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
Evan Yulian
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Mata Uang yang Paling Sulit Dipalsukan, Rupiah Masuk Daftar

25 Des 2025, 05:05 WIBBusiness