Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bank Dunia Prediksi Ekonomi Indonesia Bisa Minus 2 Persen di 2020

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi turun. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Bank Dunia merilis Laporan Ekonomi untuk Kawasan Asia Timur dan Pasifik edisi Oktober, From Containment to Recovery, Selasa (29/9/2020). Bank Dunia menyebut bahwa ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh minus 1,6 persen (baseline) pada tahun 2020, namun dalam skenario terburuk pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa minus hingga 2 persen.

Selain itu, pada tahun 2021, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 4,4 persen (baseline). Namun dalam skenario terburuk, pertumbuhannya hanya mencapai 3 persen.

1. COVID-19 memicu tiga guncangan dan munculnya kelompok miskin baru

ilustrasi virus corona (IDN Times/Mardya Shakti)

Dalam laporan tersebut, Bank Dunia menyebut COVID-19 telah mengakibatkan tiga guncangan atau triple bagi Kawasan Asia Timur dan Pasifik yang sedang berkembang.

Menurutnya, guncangan yang disebabkan oleh COVID-19 tidak hanya menekan masyarakat tetap di dalam kemiskinan, tapi juga memunculkan suatu golongan masyarakat miskin baru.

"Jumlah masyarakat yang hidup dalam kemiskinan di kawasan ini diprediksi mengalami penambahan sebanyak 38 juta orang pada tahun 2020 – termasuk 33 juta orang yang seharusnya sudah dapat lepas dari kemiskinan, dan 5 juta lainnya terdorong kembali ke dalam kemiskinan," tulis laporan tersebut.

2. COVID-19 akan memberi dampak buruk yang panjang untuk ekonomi

Ilustrasi ekonomi terdampak pandemik COVID-19 (IDN Times/Arief Rahmat)

Laporan tersebut menyebutkan, COVID-19 akan memberi dampak berkepanjangan pada angka pertumbuhan inklusif untuk jangka yang lebih panjang dengan mencederai investasi, modal manusia, dan produktivitas.

Kondisi utang negara dan swasta akan semakin memburuk, seiring dengan memburuknya neraca perbankan dan meningkatnya ketidakpastian, investasi terhambat dan menjadi
risiko bagi stabilitas perekonomian.

"Masyarakat yang sakit, tidak punya pekerjaan, dan ditutupnya sekolah-sekolah dapat mengakibatkan terkikisnya modal manusia dan hilangnya pendapatan yang berlangsung sepanjang hidup," tulis laporan itu.

3. Pemerintah memproyeksikan hingga akhir tahun ekonomi bisa minus 1,7 hingga minus 0,6 persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani (IDN Times/Shemi)

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui ekonomi Indonesia bakal kembali negatif di kuartal III 2020. Bahkan, kontraksi ekonomi dalam negeri diperkirakan masih akan berlanjut hingga akhir tahun. Jika ramalan Sri Mulyani benar artinya Indonesia bakal resesi.

Sri Mulyani memperkirakan ekonomi di kuartal III minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen, sementara pada kuartal II Indonesia sudah minus 5,32 persen. Adapun sepanjang tahun ini, pemerintah memprediksi ekonomi Indonesia minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
Auriga Agustina
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us