Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belajar Kepemimpinan dari Bos BP BUMN: Tepis Hierarki-Anti Pencitraan

Screenshot 2025-08-16 140228.jpg
Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN sekaligus Chief Operation Officer Daya Anagata Nusantara (COO Danantara), Dony Oskaria saat menjadi pembicara dalam IDN Academy. (Dok/IDN Times).
Intinya sih...
  • Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN, Dony Oskaria mengaku punya gaya kepemimpinan yang berbeda di kondisi yang berbeda.
  • Dia pernah menjadi pemimpin yang banyak mendelegasikan tugas pada tim, tapi di kondisi yang lain dia menjadi micromanage.
  • Dony Oskaria mengaku tak suka hierarki, dan tak mau memanfaatkan jabatan untuk pencitraan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Plt Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, diberikan amanah baru sebagai Kepala Badan Pengaturan (BP) BUMN.

Dony dilantik pada Rabu, (9/10/2025) di Istana Kepresidenan, Jakarta. Karier Dony terus memuncak sejak masuk ke jajaran Kabinet Merah-Putih pada 20 Oktober 2024 lalu. Pada 24 Februari 2025, Dony diberikan amanah tambahan sebagai COO Danantara.

Dia juga menduduki posisi Direktur Utama (Dirut) dalam PT Danantara Asset Management (DAM), yang merupakan holding operasional Danantara. Saat menghadiri acara Exclusive Sharing Session bersama IDN Times pada 13 Agustus 2025 lalu, Dony sempat membagikan tips menjadi seorang pemimpin. Yuk, simak!

1. Punya gaya kepemimpinan yang menyesuaikan kondisi

WhatsApp Image 2025-09-19 at 4.40.24 PM.jpeg
Plt Menteri BUMN sekaligus COO Danantara, Dony Oskaria. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dony mengatakan, gaya kepemimpinan setiap orang berbeda. Bahkan, satu orang bisa memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda di tempat yang berbeda. Dia mengaku, saat bekerja di sektor swasta, Dony banyak mendelegasikan tugas kepada timnya.

"Ketika kerja di swasta, leadership style saya itu, leadership model saya itu, lebih kepada delegasi. Saya lebih kepada, dulu mengistilahkan itu, I believe and I see. Gue percaya sama lu, kerjain saja, nanti gue lihat hasilnya," kata Dony di IDN Media HQ, Jakarta Selatan.

Namun, saat dia bergabung dengan BUMN, Dony mengaku gaya kepemimpinannya jauh berbeda. Dia melakukan kontrol ketat pada pekerjaan yang dilakukan timnya.

"Saya lebih micromanage, sangat micromanage. Saya benar-benar, mungkin kalau orang di BUMN tahu, saya sangat micromanage, bisa menemukan every single details, apa yang harus saya kerjakan," tutur Dony.

Dony pertama kali bergabung di BUMN pada 2014-2019, sebagai Komisaris Garuda Indonesia. Pada 2020, dia pernah menjadi Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia. Lalu, pada 4 Oktober 2021, dia diberi amanah sebagai Direktur Utama InJourney, holding BUMN aviasi dan pariwisata.

2. Menerima semua masukan

Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Dony Oskaria. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Dony Oskaria. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dony mengatakan, sebagai pemimpin, menerima semua masukan yang diberikan. Dia akan memeriksa apakah masukan itu bisa dilaksanakan atau tidak, menyesuaikan dengan kondisi, seburuk apapaun ide itu. Dia mengaku mendapatkan pelajaran itu dari mentornya.

"Satu hal yang saya diajarkan juga oleh mentor saya waktu itu. Jadi kalau kita ke anak buah itu beda lagi. Lu jangan pernah mematahkan satu ide terburuk dari anak buah sekali itu. Kenapa? Karena dia tidak pernah datang lagi dengan ide yang lebih baik dari anak buah itu," ujar Dony.

Dia mengatakan, menerima semua ide dari timnya akan mendorong timnya untuk lebih partisipatif.

"Jadi saya kalau pernah ngomong, saya ya, oh bagus-bagus. Tapi nanti kami arahkan supaya dia merasa, bahwa itu ide dia, walaupun kita sudah putar menjadi bukan. Sehingga men-encourage orang untuk lebih partisipatif," tutur Dony.

3. Tak suka hierarki

Chief Operating Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Dony Oskaria, Minggu (23/2/2025). (IDN Times/Uni Lubis)
Chief Operating Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Dony Oskaria, Minggu (23/2/2025). (IDN Times/Uni Lubis)

Dony mengaku tidak suka dengan hierarki. Sebagai atasan, dia tak mau dianggap sebagai pejabat. Justru, dia menganggap dirinya sebagai pelayan yang harus memberikan solusi.

"Saya bukan pejabat, merasa bahwa, tadi malah tanya sama mereka. Saya tidak mau, saya itu pelayan bagi mereka," ujar Dony.

Dony mengaku tak ingin menambah proses birokrasi dalam pekerjaannya.

"Saya gak mau kalau saya menambah layer untuk memperlama semua prosesnya itu. Buat apa? Tapi kan kita hadir untuk memberikan solusi terhadap problem yang mereka punya," ujar Dony.

4. Jabatan bukan untuk pencitraan

Screenshot 2025-08-16 140214.jpg
Chief Operation Officer Daya Anagata Nusantara (COO Danantara), Dony Oskaria saat menjadi pembicara dalam IDN Academy. (Dok/IDN Times).

Dony juga tak mau menggunakan jabatan yang dimiliki sebagai pencitraan. Hal itulah yang membuatnya mengunci akun media sosialnya. Dia menekankan, jabatan adalah pekerjaan.

"Jadi, saya disuruh buka. Saya gak mau. Orang saya kerja saja gitu. Nah, maksud saya ini juga, please, bukan untuk konsumsi, bukan untuk pencitraan. Tetapi bagi saya, ini hanya pekerjaan," tutur Dony.

Dia mengatakan, pemimpin berbeda dengan bos. Sebagai pemimpin, menurutnya harus punya visi yang jelas, dan tahu cara menuntun timnya untuk mencapai visi itu.

"Dia melakukan dengan dirinya sendiri, menjadi contoh, lead by example," ujar Dony.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in Business

See More

China dan India Fokus Batu Bara Domestik, Ekspor dari RI Anjlok

10 Okt 2025, 19:11 WIBBusiness