Beli Mobil Masih Kena Diskon PPnBm hingga Akhir Tahun

Jakarta, IDN Times - Pemerintah memperpanjang diskon Pajak Penjualan Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) hingga akhir 2021.
“Perpanjangan insentif dilakukan untuk menstimulasi konsumsi masyarakat kelas menengah seiring dengan perkembangan positif penanganan pandemik COVID-19 sehingga diharapkan terus dimanfaatkan,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu dalam keterangan resminya, Jumat (17/9/2021).
1. Rincian diskon PPnBm untuk mobil yang diperpanjang sampai akhir tahun

Dengan perpanjangan itu, diskon PPnBm hingga 100 persen untuk segmen kendaraan bermotor penumpang dengan kapasitas mesin sampai dengan 1.500 cc, masih berlaku hingga akhir bulan Desember.
Lalu, segmen kendaraan bermotor penumpang 4x2 dengan kapasitas mesin >1.500 cc sampai dengan 2.500 cc juga masih mendapat diskon PPnBm 50 persen, dan untuk segmen kendaraan bermotor penumpang 4x4 dengan kapasitas mesin >1.500 cc sampai dengan 2.500 cc masih dapat diskon 25 persen.
Keputusan perpanjangan itu tertuang dalam PMK 120/PMK 010/2021.
2. Penjualan mobil tumbuh 38,5 persen

Kemenkeu mencatat penjualan mobil ritel selama Januari-Juli 2021 tumbuh 38,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kemudian, produksi mobil selama Januari-Juli 2021 tumbuh 49,4 persen secara year on year (yoy).
Selain memenuhi kebutuhan domestik, produksi tersebut juga digunakan untuk ekspor kendaraan Complete Knockdown (CKD) yang tumbuh 169,7 persen pada periode yang sama.
Oleh sebab itu, produk domestik bruto (PDB) pada sektor industri dan perdagangan alat angkutan tumbuh masing-masing sebesar 45,7 persen dan 37,9 persen (yoy) pada kuartal II-2021.
3. Kinerja industri otomotif belum kembali normal

Meski mencatatkan pemulihan, kinerja industri otomotif nasional pada kuartal II-2021 belum kembali normal atau kembali pada level sebelu pandemik. Oleh sebab itu, pemerintah memperpanjang insentif diskon PPnBM tersebut.
“Momentum pemulihan sektor otomotif nasional diharapkan terus berlanjut seiring dengan kondisi pandemi yang lebih terkendali dan penguatan ekonomi global yang mendorong permintaan ekspor produk otomotif nasional,” ucap Febrio.