Benarkah Tokopedia Mau PHK Massal? Manajemen GOTO Buka Suara

- GOTO menyatakan PHK 70% karyawan ditentukan oleh manajemen Tokopedia, bukan GOTO.
- Manajemen meyakini keputusan Tokopedia memperhatikan prinsip kehati-hatian.
- GOTO membantah kabar penghentian hampir 80% layanan Tokopedia, setelah akuisisi oleh TikTok.
Jakarta, IDN Times - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara soal kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) 70 persen karyawan mulai bulan ini.
Manajemen GOTO menyatakan, karena perusahaan bukan pemegang saham pengendali Tokopedia, maka keputusan efisiensi sepenuhnya ditentukan manajemen Tokopedia.
“Sepanjang pengetahuan terbaik Perseroan, Perseroan meyakini bahwa PT Tokopedia terus melakukan tinjauan atas efektivitas darı organisasi mereka (seperti halnya perusahaan lain),” tulis manajemen GOTO dalam laporannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Kamis, (13/6/2024).
1. GOTO yakin Tokopedia akan ambil keputusan dengan hati-hati

Manajemen juga meyakini keputusan yang ditetapkan Tokopedia memperhatikan prinsip kehati-hatian.
“Sehubungan dengan pengelolaan kegiatan usahanya dengan mempertimbangkan berbagai penilaian untuk memastikan hasil terbaik bagi PT Tokopedia dan seluruh pemangku kepentingan,” tulis manajemen GOTO.
2. Bantah Tokopedia bakal hentikan 80 persen layanan

Dalam laporan kepada BEI itu, GOTO membantah kabar bahwa Tokopedia akan menghentikan hampir 80 persen layanannya.
“Sepanjang pengetahuan terbaik Perseroan, dalam kapasitas GOTO sebagai pemegang saham bukan pengendali minoritas PT Tokopedia, tidak ada rencana penghentian hampir 80 persen layanan Tokopedia,” ujar manajemen.
3. Kabar Tokopedia bakal PHK massal usai merger dengan TikTok Shop

Sebelumnya, ByteDance selaku induk TikTok yang kini mengantongi saham mayoritas Tokopedia dikabarkan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 450 karyawan di lini bisnis e-commerce di Indonesia.
PHK dilakukan selang lima bulan lebih TikTok mengakuisisi Tokopedia, yakni pada 31 Januari 2024.
Dilansir The Star, Rabu (12/6), informasi yang awalnya diembuskan Bloomberg menyatakan PHK dilakukan terhadap 9 persen karyawan perusahaan. Jika digabungkan, TikTok Shop dan Tokopedia diperkirakan memiliki 5 ribu karyawan.
PHK tersebut diduga sebagai upaya merombak operasional TikTok Shop dan Tokopedia yang kini digabungkan dan menghilangkan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.