Keramaian di ritel modern adalah tren biasa setelah gajian.
Stok beras akan berangsur pulih dalam dua minggu.
Stok beras kosong di minimarket hingga supermarket.
Jakarta, IDN Times - Kelangkaan stok beras di ritel-ritel modern yang masih terjadi hingga hari ini, Minggu (31/8/2025) dipastikan bukan karena aksi panic buying akibat demonstrasi besar-besaran.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Solihin mengatakan, stok beras memang sudah lama belum pulih.
"Memang untuk stok-stok tertentu misalnya beras, untuk saat ini keadaannya memang belum full terisi," kata Solihin kepada IDN Times.
Solihin mengatakan, keramaian di beberapa ritel modern yang menjual bahan pokok adalah hal biasa di akhir bulan, karena bertepatan dengan momentum gajian.
"Pada umumnya biasa saja, karena memang ini akhir bulan, jadi tidak terlalu menonjol, apalagi dikaitkan dengan kondisi saat ini," tutur Solihin.
Solihin memperkirakan, stok beras di minimarket, supermarket, hingga hypermarket akan mulai pulih dalam sepekan ke depan. Apalagi, pemerintah sudah menggencarkan penyaluran beras SPHP penugasan khusus.
"Mudah-mudahan minggu depan dengan alur logistik yang lancar insyaallah juga terisi dengan baik seperti itu," ucap Solihin.
Selain itu, dia memastikan pasokan bahan pokok selain beras masih dalam kondisi aman.
"Sejauh ini ya, sampai hari ini aman," ujar Solihin.
Berdasarkan pantauan IDN Times, stok beras di Alfamart Jalan KH Syahdan, Palmerah, Jakarta Barat kosong. Menurut petugas, pagi tadi hanya lima karung yang masuk, di mana ukurannya masing-masing 5 kilogram (kg), dengan merek RAJA.
Sementara itu, di Indomaret Jalan KH Syahdan, hanya ada satu beras tersisa, yakni merek Topi Koki dengan berat 2,5 kg) seharga Rp62.500.
Lalu, di Superindo Kalimalang, Jakarta Timur, stok beras kosong, dan hanya tersisa satu karung beras merek Sumo Merah.