Jakarta, IDN Times - Perusahaan startup asal Indonesia, PT Jalan Terus Saja (ReCharge) membidik bisnis yang mungkin jarang dipikirkan orang: menyediakan layanan penyewaan power bank berbasis aplikasi.
Bisnis unik ini "memanfaat" kondisi masyarakat perkotaan yang kini seolah tidak bisa hidup tanpa smartphone.
"ReCharge adalah perusahaan pertama yang menyediakan sewa power bank di Indonesia," ujar Dick Listijono, Co-Founder dan CEO ReCharge saat acara konferensi pers di Jakarta.
Peminjaman power bank ReCharge dapat dilakukan dengan mengunduh aplikasi "Recharge: Power On The Go" pada pada Playstore atau Appstore. Lakukan registrasi lalu top up pada layanan pembayaran online atau secara tunai.
Setelah itu, pengguna tinggal mendatangi mesin penyewaan (ReCharge Station), lalu scan barcode yang ada pada mesin melalui smartphone.
Setelah itu, pilih sambungan sambungan dari power bank ke smartphone. Ada tiga tipe sambungan, yaitu Lightning, Micro USB dan USB Type-C. Satu buah power bank memiliki kapasitas 4000mAh dan sudah dilengkapi dengan teknologi fast-charging.
Untuk pengembalian power bank ke ReCharge Station bisa dilakukan ke mesin mana pun. Tidak perlu mengembalikan ke mesin awal sewaktu meminjam. Ada tiga jenis Recharge Station yang disediakan yaitu ukuran kecil, sedang, dan besar.
Meskipun baru diresmikan pada Selasa, 23 Oktober 2018, ReCharge sudah mulai dioperasikan sejak awal Maret 2018. Hingga saat ini sudah ada 50.000 pengguna dari aplikasi ini.
Sayangnya, layanan ReCharge Station belum tersedia di tempat-tempat dengan basis transportasi seperti bandara atau stasiun kereta dan tempat-tempat seperti rumah sakit. Namun, ReCharge menargetkan akan menambahkan ReCharge Station di tempat-tempat tersebut hingga akhir tahun ini.
"Kami melihat kebutuhan masyarakat Indonesia pada usia produktif sangat lekat dengan ponsel dan memiliki kebutuhan untuk tetap terkoneksi. ReCharge berkomitmen untuk memberikan solusi yang dapat diakses dengan mudah, terjangkau dan fleksibel, yakni fasilitas penyewaan power bank yang dapat dilakukan di lokasi yang tersebar di mana-mana dan pengembalian dapat dilakukan di lokasi yang berbeda di manapun ReCharge Station berada," ujar Dick Listijono.
ReCharge ingin menciptakan ekosistem usaha berbasis Internet of Things (IoT) yang menyediakan berbagai solusi praktis untuk mendukung aktivitas masyarakat sehari-hari.
"Ke depannya, kami memiliki visi yang besar dengan memanfaatkan inovasi IoT untuk mengembangkan aplikasi ReCharge sebagai solusi praktis dan mudah untuk berbagai hal, "ujar Dick.