Jakarta, IDN Times - Bitcoin menyentuh rekor tertinggi baru pada Jumat (22/11/2024). Mata uang kripto itu menyentuh level 99.800 dolar AS atau setara Rp1,58 miliar (asumsi Rp15.875 per dolar AS) per koin.
Dikutip dari Business Times, melonjaknya harga aset Bitcoin pada perdagangan Jumat kemarin dipicu ekspektasi lingkungan regulasi yang lebih bersahabat di bawah pemerintahan Donald Trump, yang prokripto.
Adapun nilai Bitcoin telah meningkat lebih dari dua kali lipat atau sekitar 130 persen pada tahun ini, dan melonjak 45 persen sejak kemenangan Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS) pada 5 November 2024 lalu.
Namun setelah Bitcoin mencetak rekor tertinggi baru pada Jumat lalu, nilai mata uang kripto dengan kapitalisasi paling besar di dunia itu sedikit melemah ke 99.383 dolar AS. Bitcoin tercatat hanya naik 1,3 persen pada perdagangan kemarin.
Kendati demikian, momentum untuk kenaikan lebih lanjut tampak kuat, di mana Bitcoin bersiap untuk minggu ketiga berturut-turut dengan kenaikan lebih dari 10 persen. Bitcoin juga berada di jalur yang tepat untuk mencapai kinerja bulanan terbaiknya sejak Februari.
Kenaikan harga aset kripto ini telah menjadikan Bitcoin menjadi salah satu yang paling menonjol dalam apa yang disebut perdagangan Trump - aset yang dianggap menang atau kalah dari kebijakan presiden baru AS tersebut.
Dikutip dari Investor's Business Daily (IBD), sejumlah analis memperkirakan Bitcoin akan mencapai level 100 ribu dolar AS pada akhir tahun ini. Adapun level tersebut cenderuung dilihat sebagai ambang batas psikologis, dan beberapa melihatnya sebagai level resistensi yang mungkin.
Namun, ahli strategi pasar di LMAX Group, Joel Kruger mengatakan, ada kemungkinan Bitcoin melampaui level 100 ribu dolar per koin pada tahun ini.
"Bitcoin terus melaju ke rekor tertinggi baru, tampaknya dalam misi untuk menyingkirkan batasan psikologis yang banyak dibicarakan di angka 100.000 dolar AS," tulis Kruger kepada IBD.