Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bos TikTok Pendiri ByteDance Tinggalkan Posisi CEO Menjelang Mega IPO

Kantor ByteDance di Beijing. (IDN Times/Uni Lubis)
Kantor ByteDance di Beijing. (IDN Times/Uni Lubis)

Jakarta, IDN Times – Pendiri ByteDance Ltd Zhang Yiming mundur dari perannya sebagai CEO perusahaan induk TikTok tersebut. Pengumuman pengunduran diri itu disampaikan dalam memo internal yang diunggah online pada Kamis (20/5/2021), dan menjelang penawaran umum perdana (IPO) dari perusahaan rintisan (startup) paling berharga di dunia itu.

Menurut Bloomberg pada Rabu, Zhang akan menyerahkan kendali ByteDance Ltd kepala sumber daya manusia (SDM) Rubo Liang.

“Pengusaha miliarder itu tetap menjadi ketua (chairman) tetapi berencana untuk melepaskan sebagian besar tugasnya sehari-hari karena itu semakin membebani waktunya,” kata seseorang yang mengetahui masalah tersebut, menurut Bloomberg.

1. Rencana IPO ByteDance Ltd

Zhang Yiming/businessinsider.sg
Zhang Yiming/businessinsider.sg

Liang mengambil alih posisi kepemimpinan perusahaan tepat saat ByteDance bersiap untuk melakukan penawaran umum perdana. Go public yang sangat dinanti-nantikan itu kemungkinan akan dilakukan di Amerika Serikat (AS) atau Hong Kong.

Selain IPO, perusahaan juga disebut sedang membidik pasar e-commerce Tiongkok yang saat ini dikuasai Alibaba dan Meituan.

2. Aturan ketat Tiongkok

default-image.png
Default Image IDN

Kabar pengunduran diri Zhang disampaikan di tengah meningkatnya tekanan yang diberikan pemerintah Tiongkok pada perusahaan teknologi besarnya. Tiongkok baru-baru ini melayangkan tekanan pada Alibaba Group Holding Ltd, perusahaan yang dimiliki Jack Ma, hingga Tencent Holdings Ltd.

Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar (SAMR) Tiongkok pada bulan lalu menjatuhkan denda nilai 18,2 miliar yuan atau 2,8 miliar dolar AS kepada Alibaba Group. Denda senilai sekitar Rp39,2 triliun atau yang setara dengan 4 persen dari penjualan Alibaba di Tiongkok pada 2019 itu dijatuhkan setelah regulator menyelidiki Alibaba, dan menemukan perusahaan melakukan praktik “perjanjian transaksi eksklusif”.

Praktik yang juga dikenal sebagai “memilih satu dari dua” itu mencegah pedagang menjual produk di platform e-commerce saingan.

“Lingkungan peraturan untuk perusahaan teknologi di China telah berubah dan itu membutuhkan banyak energi dan usaha,” kata Shen Meng, direktur di bank investasi butik yang berbasis di Beijing, Chanson & Co. “Mengenakan dua topi di sebuah perusahaan sebesar ByteDance terlalu membuat stres.”

3. Profil Zhang dan Liang

ilustrasi TikTok (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi TikTok (IDN Times/Arief Rahmat)

Zhang mendirikan ByteDance pada tahun 2012 sebelum menggunakan mesin rekomendasi kecerdasan buatan (AI) yang sangat canggih untuk membuat layanan berita populer Toutiao dan aplikasi video viral TikTok. Kesuksesan besar pertamanya adalah Toutiao, yang berarti “berita utama” dalam bahasa Tiongkok.

Sementara itu Liang merupakan sahabat lama Zhang. Wirausahawan itu belajar mikroelektronika di UniversitasNankai Tianjin dan berbagi komputer untuk pengkodean dengan Zhang. Hal ini pernah disampaikan Zhang dalam pidato publiknya pada 2016. Keduanya juga pernah mendirikan99fang.com, layanan pencarian untuk real estat, pada 2009 sebelum bekerja sama hingga membuat ByteDance tiga tahun kemudian.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Rehia Sebayang
3+
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us