BTN Targetkan Pertumbuhan Kredit Tembus 8,5 Persen di Akhir Tahun

- Dirut BTN optimistis terhadap kinerja akhir tahun tetap tinggi
- Didorong oleh fokus pada pembiayaan dan pembangunan perumahan
- Pengembangan layanan consumer banking untuk mendukung kebutuhan keluarga
- NPL diperkirakan akan turun dibandingkan posisi September sebesar 3,4 persen
- Kondisi pasca-Covid sudah lebih stabil
- Harapan kesehatan bank semakin baik di tahun depan, mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi lagi
Jakarta, IDN Times – Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 8–8,5 persen hingga akhir 2025, meski bank telah melepas Unit Usaha Syariah (UUS) yang kini menjadi bagian dari Bank Syariah Nasional.
“Hingga Oktober 2025, pertumbuhan kredit BTN tercatat 8 persen, sedikit di atas rata-rata pasar yang berada di kisaran 7,8–7,9 persen. Target kami sampai akhir tahun tetap berada di kisaran 8–8,5 persen untuk mempertahankan posisi di pasar,” ujar Nixon dalam konferensi pers di Gedung BTN, Selasa (18/11/2025).
1. Fokus BTN hingga akhir tahun

Optimisme terhadap kinerja akhir tahun tetap tinggi, didorong oleh fokus BTN pada pembiayaan dan pembangunan perumahan, serta pengembangan layanan consumer banking untuk mendukung kebutuhan keluarga. Strategi ini sejalan dengan visi lima tahun BTN, “beyond mortgage”, yang berarti memperluas layanan keuangan di luar kredit perumahan.
BTN juga mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid, meningkat sekitar 13 persen. Nixon menegaskan pertumbuhan DPK ini tidak terpengaruh penempatan dana pemerintah.
"(Jika dikurangi penempatan dana) pemerintah sebesar Rp25 triliun, pertumbuhan DPK tetap mencapai 9–10 persen, menunjukkan likuiditas bank yang sehat dan berkelanjutan," tegasnya.
Berdasarkan data BTN, pertumbuhan DPK kuartal III mencapai 16,0 persen yoy hingga kuartal III-2025, menjadi Rp429,92 triliun, dari posisi yang sama tahun lalu sebesar Rp370,75 triliun. BTN mencatat pertumbuhan DPK di atas pertumbuhan di industri perbankan yang sebesar 11,18 persen yoy per akhir September 2025.
Pertumbuhan DPK tersebut ditopang oleh kenaikan di deposito ritel yang berbiaya lebih rendah dibandingkan deposito institusi skala besar. Selain itu, BTN juga menjaga pertumbuhan dana murah (current account saving account/CASA) yang hampir mencapai separuh dari total DPK BTN per kuartal III-2025, termasuk di antaranya dipicu oleh peningkatan transaksi di aplikasi Bale by BTN.
2. Kinerja bank dipastikan tetap baik

Nixon memastikan kinerja bank tetap kuat, dan Non-Performing Loan (NPL) diperkirakan akan turun dibandingkan posisi September sebesar 3,4 persen.
“Kinerja bank masih sangat baik. Kondisi pasca-Covid sudah lebih stabil, dan kami berharap kesehatan bank akan semakin baik di tahun depan, sehingga mendorong pertumbuhan yang lebih tinggi lagi," ucapnya.
NPL adalah singkatan dari Non-Performing Loan, yang berarti kredit bermasalah atau macet. Ini terjadi ketika debitur gagal memenuhi kewajiban pembayaran pokok atau bunga pinjaman sesuai perjanjian, seringkali ditandai dengan keterlambatan pembayaran lebih dari 90 hari.
3. Jumlah user bale by BTN capai 3,2 juta hingga kuartal III

Adapun jumlah user Bale by BTN telah mencapai 3,2 juta hingga akhir kuartal III-2025, naik 66,8 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebanyak 1,9 juta.
Sedangkan jumlah transaksi Bale by BTN melonjak 96,0 persen menjadi 1,53 miliar dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 783,5 juta. Sementara itu, nilai transaksi di Bale by BTN mencapai Rp71,9 triliun hingga akhir September 2025, naik 19,6 persen yoy dari September tahun lalu sebesar Rp60,1 triliun.
















