Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BTPN Syariah Bukukan Laba Bersih Rp1,06 Triliun Sepanjang 2024

Direktur BTPN Syariah,  Fachmy Achmad dalam Paparan Kinerja. (IDN Times/Triyan)
Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad dalam Paparan Kinerja. (IDN Times/Triyan)

Jakarta, IDN Times - PT Bank BTPN Syariah Tbk(BTPS) mencatatkan laba bersih Rp1,06 triliun selama 2024 atau turun 1,85 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp1,08 triliun.

"Alhamdulilah posisi di Desember membukukan laba bersih Rp1,06 triliun secara tahun ke tahun sedikit menurun sekitar 2 persen, tapi jauh lebih baik dibandingkan kondisi market yang lebih menantang," tegas Direktur BTPN Syariah, Fachmy Achmad dalam Paparan Kinerja, Senin (17/2/2025).

Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, penurunan laba bersih terjadi karena pendapatan operasional bersih bank turun 2,12 persen menjadi Rp1,35 triliun per 31 Desember 2024.

Penurunan laba bersih ini seiring dengan penurunan pendapatan dari jual beli murabahah menjadi Rp4,81 triliun dari Rp5,29 triliun pada 2023.

1. RoA BTPN Syariah di atas rata-rata industri

Paparan kinerja BTPN Syariah periode 2024 (IDN Times/Triyan).
Paparan kinerja BTPN Syariah periode 2024 (IDN Times/Triyan).

Fachmy juga menyebutkan rasio keuangan bank tetap kuat. Hal ini tercermin dari Return on Asset (RoA) 6,3 persen.

Kemudian untuk Rasio kecukupan modal (CAR) BTPN Syariah mencapai 53,2 persen atau jauh di atas rata-rata industri.

"Perbaikan kita ini terjadi sejak September, Oktober, November dan Desember. Alhamdulilah sampai Januari ini konsisten perbaikannya lebih bagus terus, makanya secara angka kita mendapatkan rata-rata pendapatan yang baik," ungkapnya.

2. Aset BTPN syariah capai Rp21,7 triliun

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Di tengah penurunan laba, total aset BTPS tetap tumbuh menjadi Rp21,74 triliun dari Rp21,43 triliun pada akhir 2023. Ekuitas juga naik menjadi Rp9,31 triliun dari Rp8,77 triliun. 

"Total aset BTPN Syariah per 31 Desember 2024 mencapai Rp21,7 triliun, naik 1,46 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2023 sebesar Rp 21,4 triliun.

3. CKPN piutang murabhah turun 23,8 persen

Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi Uang. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemudian untuk CKPN piutang murabahah mengalami penurunan 23,8 persen YoY menjadi Rp924,2 miliar atau turun dibandingkan Desember 2023.  Hal ini sejalan dengan berakhirnua relaksasi pembiayaan kepada nasabah yang terdampak Covid-19 pada Maret 2024. 

Lebih lanjut, Fachmi menyadari dalam melayani masyarakat inklusi dibutuhkan keterlibatan dari berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) terutama dalam membangun perilaku unggul, di mana hal itu menjadi kunci bagi masyarakat inklusi
untuk bertahan dalam berbagai situasi.

"Bank bahkan memperkuat komitmen ini di seluruh lini operasional dengan memberikan pendampingan intensif melalui peran #bankirpemberdaya, memberikan insentif, serta apresiasi bagi nasabah yang konsisten dalam menerapkan perilaku unggul," tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us