Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BUMN dan Anak Usaha Mau Dipangkas dari 800-an Jadi 200 Perusahaan!

Kantor pusat Kementerian BUMN. (IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • BUMN dan anak usahanya akan dipangkas dari 800-an perusahaan menjadi di bawah 200 perusahaan.
  • Akan ada penutupan perusahaan, perombakan bisnis, dan konsolidasi untuk meningkatkan kinerja BUMN.
  • Perampingan jumlah BUMN juga bergerak ke industri logistik dan asuransi untuk memperkuat daya saing perusahaan.

Jakarta, IDN Times - Danantara sedang meninjau ulang fundamental bisnis BUMN, dengan tujuan memperkuat dan meningkatkan daya saing perusahaan.

Dalam proses itu, jumlah BUMN dan anak usahanya, baik anak usaha langsung maupun tidak langsung akan dipangkas.

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengatakan, dari 800-an perusahaan, nantinya jumlah BUMN dan anak usaha berkurang jadi di bawah 200 perusahaan.

"Nah ini akan terjadi dari 888 perusahaan, kita harapkan ini akan menjadi kurang dari 200 perusahaan yang skalanya besar dan memiliki kemampuan, daya kompetisi yang kuat," kata Dony dalam acara Outlook Ekonomi DPR yang digelar detikcom, di Jakarta, Selasa (20/5/2025).

1. Bakal ada BUMN yang ditutup-dirombak bisnisnya

Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Dony Oskaria. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dony mengatakan, dalam prosesnya nanti akan ada penutupan perusahaan, atau perombakan bisnis.

"Dan kita melakukan secara komprehensif, strategi untuk melakukan reprofiling daripada bisnisnya, ada juga kita melakukan turn around daripada bisnisnya, mungkin ada juga yang akan kita tutup, tergantung daripada hasil fundamental business review," tutur Dony.

2. Satu BUMN bisa punya ratusan anak usaha

Kantor pusat Telkom Indonesia (Dok. Telkom)

Dony mengatakan, selama ini BUMN memang membangun silo-silo, alias jalan sendiri-sendiri. Dengan meninjau fundamental bisnis BUMN, nantinya akan ada konsolidasi untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

Selain itu, Dony juga menyinggung banyak BUMN yang punya puluhan hingga ratusan anak usaha, seperti PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Parahnya, anak-anak usaha BUMN itu kerap kali menjalankan bisnis di luar inti bisnis dari induknya.

"Karena memang ada silo-silo. Dan akibatnya apa? Masing-masing BUMN itu membangun konglomerasi sendiri. Ya kalau kita lihat misalkan PT Telkom anak usahanya mungkin 200, dimulai dari bisnis katering, air minum, sampai ke semua. Begitu juga yang lain," tutur Dony.

3. Danantara bakal rampingkan BUMN logistik dan asuransi

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) meresmikan kantor baru di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan. (instagram.com/danantara.indonesia)

Dari sisi industri, Dony membeberkan wacana perampingan jumlah BUMN yang bergerak industri logistik dan asuransi. "Sehingga nanti kita akan punya perusahaan yang skalanya akan besar. Kita punya 1 logistic company, kita punya 3 insurance company saja, bergerak di life insurance, general insurance, credit insurance," ujar Dony.

Dia membeberkan, hingga saat ini ada 18 perusahaan logistik di tubuh BUMN, dan 15 perusahaan asuransi dengan skala yang kecil.

"Contohnya misalnya logistic industries. Di dalam logistic industries ini kita punya lebih dari 18 perusahaan yang skalanya kecil-kecil. Ada Angka Pura Logistik, Pos Logistik, KAI Logistik, Semen Logistik, semuanya punya logistic company. Ini tahapan satu yang kita lakukan. Begitu juga insurance, kita punya lebih dari 15 insurance company. Masing-masing bergerak di life insurance, general insurance, credit insurance," tutur Dony.

Dengan konsolidasi itu, diharapkan daya saing perusahaan BUMN makin kuat, dan skalanya makin besar. "Diharapkan dengan demikian, dia di sisi holding operation akan memiliki perusahaan-perusahaan yang sangat kuat dan mampu berkompetisi dengan baik," ucap Dony.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Vadhia Lidyana
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us