Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perlu Suntikan Modal Negara, Bio Farma Dekati Danantara

Kantor pusat PT Bio Farma (Persero) di Kota Bandung, Jawa Barat, (dok. Bio Farma)
Intinya sih...
  • Bio Farma mengajukan PMN Rp2,21 triliun untuk meningkatkan daya saing global dan pengembangan vaksin polio.
  • Pengajuan modal dilakukan melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) yang baru dibentuk.
  • PMN akan digunakan untuk pengembangan fasilitas produksi baru berstandar internasional dan meningkatkan kapasitas produksi vaksin hingga satu miliar dosis pada 2030.

Jakarta, IDN Times - PT Bio Farma (Persero) tengah mengajukan penyuntikan modal negara (PMN) untuk keberlangsungan bisnis dan meningkatkan daya saing global.

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya, mengatakan sejak adanya Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), maka pengajuan modal itu dilakukan melalui Danantara.

"Kami memang tahun lalu juga sudah mengajukan PMN, cuma sekarang sudah beralih ke Danantara," kata Shadiq dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (8/5/2025).

1. Bio Farma dekati Danantara

Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) meresmikan kantor baru di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta Selatan. (instagram.com/danantara.indonesia)

Oleh sebab itu, Bio Farma melakukan pendekatan pada badan baru yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto sejak Februari 2025 itu. Shadiq mengatakan, proses pengajuan PMN harus berjalan, melanjutkan tahun lalu.

"Kami juga sudah melakukan pendekatan ke Danantara, dan progres ini harus berjalan," tutur Shadiq.

2. Buat pengembangan vaksin polio

Fasilitas produksi vaksin Biofarma di Bandung, Jawa Barat. (dok. Biofarma)

Shadiq mengatakan, rencananya PMN akan digunakan untuk pengembangan produk vaksin polio. Sebab, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menargetkan tak ada lagi penyakit polio pada 2030.

"Jadi, diharapkan 2030 itu sudah tidak ada lagi penyakit polio di seluruh dunia. Namun, sekarang kami punya produk polio itu yang satu unggulan. Kami harus berubah untuk mencari produk-produk lain yang bisa mendorong penggantinya nantinya," tutur Shadiq.

3. Bio Farma sudah ajukan PMN Rp2,21 triliun

Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Pada 2024 lalu, Bio Farma mengajukan PMN sebesar Rp2,21 triliun yang harapannya bisa dialokasikan dalam APBN 2025.

PMN senilai Rp2,21 triliun itu diperuntukkan kepada pembangunan fasilitas produksi baru berstandar internasional sesuai dengan regulasi terkini dari BPOM dan WHO.

Dengan adanya  tambahan dana Penyertaan Modal Negara (PMN), Bio Farma akan fokus terhadap pemenuhan kebutuhan vaksin program dari Pemerintah dan juga vaksin-vaksin prioritas untuk kebutuhan Global (WHO) seperti Vaksin Polio, Vaksin MR, Vaksin Rotavirus, Vaksin HPV, dan lain-lain. Penambahan modal tersebut ditargetkan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas fasilitas produksi sebesar satu miliar dosis pada 2030.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
Vadhia Lidyana
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us