Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bunga The Fed Diramal Turun, Rupiah Kembali Perkasa Pagi Ini

Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Mata uang Rupiah (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat pada pembukaan perdagangan, Selasa (28/11/2023). Mata uang Garuda mengawali perdagangan di level Rp15.470 per dolar AS.

Dikutip dari Bloomberg, rupiah menguat 24 poin pada pembukaan perdagangan. Hingga pukul 09.16 WIB, rupiah sudah menguat 26,5 poin atau 0,17 persen ke Rp15.467,5.

Pada perdagangan, Senin (27/11/2023), rupiah mengakhiri sore di level Rp15.494 per dolar AS, menguat sebanyak 71 poin atau 0,46 persen.

1. Rupiah menguat berkat ekspektasi penurunan suku bunga AS

Pengamat Pasar Keuangan, Ariston Tjendra, memproyeksikan rupiah akan menguat terhadap dolar AS hari ini. Hal itu disebabkan oleh ekspektasi suku bunga acuan AS tidak akan dinaikan lagi.

Teorinya, apabila bank sentral AS atau Federal Reserve (the Fed) menurunkan suku bunga, aset seperti dolar AS menjadi kurang menarik di mata investor.

Hal itu bisa menyebabkan aliran modal keluar dari AS ke negara yang menawarkan imbal hasil lebih tinggi, termasuk Indonesia. Seiring meningkatnya permintaan terhadap mata uang Garuda, nilai tukar rupiah bisa menguat.

Data penjualan rumah baru AS periode Oktober yang baru saja dirilis mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Menurut Ariston, hal itu kemungkinan disebabkan suku bunga KPR yang meninggi.

"Hasil ini memperkuat ekspektasi pasar soal suku bunga the Fed tersebut," tambahnya.

2. Stabilitas perekonomian Indonesia juga beri kepercayaan rupiah

Nilai tukar rupiah juga mendapatkan sentimen positif berkat stabilitas perekonomian Indonesia, tercermin dari pertumbuhan yang masih relatif kuat dan inflasi yang terjaga. Hal itu mendorong kepercayaan investor pada mata uang rupiah.

"Perekonomian Indonesia yang stabil membantu memberikan sentimen positif ke rupiah," tambahnya.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara tahunan atau year-on-year (yoy) sebesar 4,94 persen pada kuartal III-2023. Sedangkan, secara kumulatif, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05.

Sementara itu, inflasi Oktober Indonesia sebesar 0,17 persen secara bulanan atau month-to-month (mtm). Sedangkan besaran inflasi secara tahunan 2,56 persen.

3. Proyeksi nilai tukar rupiah hari ini

Pengamat Pasar Keuangan, Lukman Leong, memproyeksikan potensi penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini di kisaran Rp15.400 hingga Rp15.500.

"Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang kembali melemah setelah data manufaktur dan penjualan rumah yang lebih rendah dari perkiraan. Investor menantikan pidato dari beberapa pejabat the Fed malam ini," ujar Lukman.

Sementara Ariston memproyeksikan potensi penguatan rupiah ke arah support di sekitar Rp15.430, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.520 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Trio Hamdani
EditorTrio Hamdani
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Mata Uang yang Paling Sulit Dipalsukan, Rupiah Masuk Daftar

25 Des 2025, 05:05 WIBBusiness