Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

CSR Badak LNG Olah Limbah Ikan Jadi Produk Bernilai Ekonomi Tinggi

Program CSR Badak LNG
Program CSR Badak LNG dalam pengolahan ikan teri dan limbah ikan teri di Bontang. (Dok. Badak LNG)
Intinya sih...
  • Inisiatif warga Bontang untuk mengolah limbah ikan menjadi produk bernilai ekonomi tinggi mendapat dukungan dari Badak LNG.
  • Badak LNG membantu dengan inovasi kontainer pengering dan workshop tempat usaha, memungkinkan kelompok "Berkah Laut Berjaya" menghasilkan ikan teri kering dan tepung ikan dengan omzet puluhan juta per bulan.
  • Program CSR Badak LNG tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga membantu menekan limbah ikan di Bontang serta mendorong pemberdayaan masyarakat melalui inovasi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE), Badak LNG melalui kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) aktif terlibat dalam pembangunan kota Bontang, Kalimantan Timur.

Salah satu dari kegiatan CSR mereka adalah program Waste Free Ocean for Future Fit Society. Lewat program ini, warga-warga pesisir Kota Bontang mengolah produk ikan dan limbah ikan jadi sesuatu bernilai ekonomi.

1. Sebuah inisiatif dari warga

Program CSR Badak LNG
Program CSR Badak LNG dalam pengolahan ikan teri dan limbah ikan teri di Bontang. (Dok. Badak LNG)

Program CSR Badak LNG ini berawal dari inisiatif warga bernama Sugiyono. Dia resah melihat banyaknya hasil tangkapan nelayan, terutama ikan-ikan kecil seperti teri yang tak terolah, dan akhirnya menjadi limbah.

Sugiyono pun coba menghubungi Badak LNG terkait hal ini. Gayung bersambut, idenya dalam mengembangkan produk pengolahan ikan teri dan limbah ikan teri ini mendapat dukungan. Bantuan pun datang untuknya.

"Alhamdulillah sekarang kami bisa menampung hasil tangkapan nelayan sekaligus menambah penghasilan bagi anggota kelompok yang melakukan pengolahan," kata Sugiyono di Bontang, Rabu (15/10/2025).

2. Badak LNG muncul lewat inovasi kontainer pengering

Badak LNG
Program CSR Badak LNG dalam pengolahan ikan teri dan limbah ikan teri di Bontang. (Dok. Badak LNG)

Pada 2024, Sugiyono bersama kelompoknya "Berkah Laut Berjaya" memulai usaha pengolahan teri dan tepung ikan, dengan dukungan perusahaan Badak LNG. Selain membangun workshop tempat usaha, Badak LNG juga muncul dengan inovasi.

Lewat sebuah inovasi bernama kontainer pengering, Badak LNG membantu Sugiyono dan kelompoknya dalam menghilangkan kendala faktor cuaca dalam proses pengolahan, sekaligus menekan risiko limbah.

3. Sudah berkembang besar dengan omzet puluhan juta

Badak LNG
Program CSR Badak LNG dalam pengolahan ikan teri dan limbah ikan teri di Bontang. (Dok. Badak LNG)

Saat ini, kelompok asuhan Sugiyono ini sudah memiliki 21 orang, mulai dari tim penangkapan, pemilahan, dan pengolahan. Mereka bisa menghasilkan dua sampai tiga ton ikan teri kering, serta satu sampai dua ton tepung ikan per bulan.

Produk olahan tersebut kebanyakan dipasarkan ke kota lain di Kalimantan di luar Kota Bontang, hingga ke Jakarta. Khusus tepung ikan, produk tersebut adalah hasil dari pengolahan limbah ikan, yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Omset yang didapat bisa mencapai Rp60 juta per bulan.

Selain manfaat ekonomi, Sugiyono bersyukur usaha yang dijalankan kelompoknya ini bisa menekan limbah ikan di Bontang. Limbah yang dulu hanya dihargai Rp2.000 per kg, kinni bisa diolah jadi bahan dengan nilai ekonomi tinggi.

"Harapan saya ke depan usaha ini bisa jadi tempat pelatihan bagi anak-anak muda Bontang untuk mengembangkan ide-ide lain yang bisa jadi sumber penghasilan dan pelestarian lingkungan," kata Sugiyono.

4. Badak LNG terbuka untuk membantu inovasi rakyat

CSR Badak LNG
Program CSR Badak LNG dalam pengolahan ikan teri dan limbah ikan teri di Bontang. (Dok. Badak LNG)

Manager CSR & Relation Badak LNG, Luhur Wibowo, mengatakan perusahaan mendorong pemberdayaan masyarakat Bontang melalui banyak program, salah satunya lewat CSR ini.

Terkait program "Waste Free Ocean for Future Fit Society", Luhur menekankan pada pemanfaatan limbah yang dilakukan. Hal ini juga dilakukan Badak LNG lewat pembuatan batako dengan limbah non B3.

Mengenai inovasi kontainer pengering, Luhur menerangkan bahwa teknologi sederhana yang digunakan terinspirasi dari kilang LNG. Dalam hal ini, jelas dia, uap perebusan teri dialirkan ke kontainer untuk mengeringkan teri.

"Hasilnya cukup efektif, sehingga tidak perlu lagi bergantung pada cuaca untuk mengeringkan teri. Ini juga meniadakan risiko limbah akibat teri rusak karena tak bisa diolah gara-gara cuaca," ujar Luhur.

Tercatat, Badak LNG dengan beragam kegiatan CSR-nya sejak tahun 2011 hingga 2024 telah memperoleh 14 Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup. Mereka juga membuat kota Bontang bergeliat lewat kegiatan mereka ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us

Latest in Business

See More

5 Bedanya Sinking Fund dan Dana Darurat yang Harus Kamu Tahu

19 Okt 2025, 13:13 WIBBusiness