Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dana Asing Rp5,2 T Masuk ke RI dalam 3 Hari, Ini Rinciannya

Ilustrasi investasi (freepik.com)
Ilustrasi investasi (freepik.com)
Intinya sih...
  • Investor asing lepas saham dan SRBI, tapi banyak membeli SBN
  • Imbal hasil SBN turun menjadi 6,68 persen, imbal hasil obligasi AS juga turun

Jakarta, IDN Times - Bank Indonesia (BI) mencatat investor asing melakukan pembelian bersih (beli neto) sebesar Rp5,2 triliun di pasar keuangan domestik selama 10-12 Juni 2025. Beli neto adalah nilai pembelian yang lebih besar daripada penjualan.

"Terdiri dari beli neto sebesar Rp0,83 triliun di pasar saham dan Rp5,08 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara)," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, dikutip dari keterangannya, Sabtu (14/6/2025).

Sementara itu, asing mencatatkan penjualan bersih (jual neto) sebesar Rp0,71 triliun atau Rp710 miliar di instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

1. Sepanjang tahun ini asing masih lepas saham dan SRBI

Pengunjung berjalan didekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)
Pengunjung berjalan didekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). (ANTARA FOTO/Bayu Pratama S)

Ramdan menyampaikan, sepanjang 2025 hingga 12 Juni, investor asing tercatat melakukan jual neto sebesar Rp47,54 triliun di pasar saham dan Rp21,82 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Artinya, di dua instrumen itu, penjualan asing lebih besar daripada pembelian.

Sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN), asing tercatat melakukan beli neto sebesar Rp53,91 triliun. Dengan kata lain, investor asing lebih banyak membeli SBN daripada menjualnya sepanjang tahun ini.

2. Imbal hasil SBN dan obligasi AS turun

ilustrasi surat berharga negara (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi surat berharga negara (pexels.com/Pixabay)

Ramdan juga menyampaikan, imbal hasil SBN tenor 10 tahun turun menjadi 6,68 persen pada penutupan Kamis (12/6/2025). Keesokan harinya, Jumat (13/6) pagi. angkanya kembali turun menjadi 6,66 persen.

Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury Note) dengan tenor yang sama tercatat turun menjadi 4,359 persen pada Kamis.

3. Risiko pembiayaan di Indonesia turun

ilustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)
ilustrasi investasi (unsplash.com/Austin Distel)

Ramdan menyebut, premi Credit Default Swap (CDS) Indonesia tenor 5 tahun berada di posisi 73,47 basis poin (bps) per 12 Juni 2025. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan 75,92 bps pada 6 Juni sebelumnya. Premi CDS adalah ukuran biaya perlindungan terhadap gagal bayar utang, dan biasanya dipakai untuk melihat persepsi risiko suatu negara di mata investor.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us