Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dana Terbatas, WFP Hentikan Bantuan Pangan di Yaman Utara

ilustrasi pengungsi (pexels.com/Ahmed akacha)

Jakarta, IDN Times - Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan mereka telah menghentikan distribusi makanan umum di Yaman utara. Hal ini diakibatkan oleh terbatasnya dana dan perselisihan dengan pemerintah daerah mengenai bagaimana memfokuskan perhatian pada masyarakat termiskin di sana.

Pada Selasa (5/12/2023), badan PBB itu mengatakan keputusan sulit tersebut diambil setelah berkonsultasi dengan para donatur, dan terjadi setelah hampir satu tahun perundingan. Namun belum ada kesepakatan yang dicapai untuk mengurangi jumlah orang yang dilayani dari 9,5 juta menjadi 6,5 juta. 

1. Stok makanan mulai menipis

Dalam sebuah pernyataan, WFP mengungkapkan bahwa stok makanan di daerah-daerah di bawah pemerintahan Houthi itu telah hampir habis. Adapun pemulihan bantuan pangan bisa memakan waktu hingga empat bulan akibat terganggunya rantai pasokan.

Pihaknya mengatakan bahwa prioritas utama WFP adalah kesejahteraan mereka yang terdampak perang, dan mereka akan terus berupaya mencapai terobosan dalam pembicaraan dengan pihak berwenang.

2. WFP telah kurangi ransum di Yaman sejak 2022

Sejak 2022, WFP telah mengurangi ransum di Yaman akibat minimnya dana dan inflasi global setelah invasi Rusia ke Ukraina. Badan tersebut mengatakan akan melanjutkan program lain, termasuk program nutrisi dan pemberian makanan di sekolah untuk meminimalisasi dampak keputusan tersebut.

Distribusi makanan secara umum juga akan dilanjutkan dengan fokus pada kelompok yang paling membutuhkan di wilayah yang dikendalikan oleh pemerintah dukungan Saudi, dikutip Reuters.

3. Jutaan orang di Yaman masih bergantung pada bantuan kemanusiaan

Sanaa dan wilayah utara Yaman berada di bawah kendali kelompok Houthi yang berpihak pada Iran. Kelompok tersebut telah berperang dengan pemerintah dukungan Saudi yang berbasis di kota pelabuhan selatan Aden sejak 2014.

Meski pertempuran telah mereda selama dua tahun terakhir, namun jutaan orang masih bergantung pada bantuan kemanusiaan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us