Danantara-Garuda Indonesia Temui Boeing, Bahas Pembelian Pesawat

- Pertemuan Danantara-Garuda Indonesia dengan Boeing membahas negosiasi ulang kontrak pembelian pesawat.
- Garuda Indonesia berkomitmen membeli 50 pesawat Boeing senilai 3,2 miliar dolar AS atau setara Rp51,8 triliun hingga 2029.
- Danantara juga mendampingi Prabowo Subianto bertemu dengan Pendiri Bloomberg, Mike Bloomberg untuk membahas peluang kolaborasi strategis.
Jakarta, IDN Times - Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menggelar pertemuan dengan Boeing di New York, Amerika Serikat pada Senin, (22/9/2025).
Dalam kunjungan itu, Kepala BPI Danantara, Rosan Roeslani; Chief Investment Officer (CIO) Danantara, Pandu Sjahrir; dan Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, bertemu dengan President of Boeing Global, Brendan Nelson.
Rosan mengatakan, pertemuan itu dilakukan untuk negosiasi ulang terkait kontrak pembelian pesawat Boeing dengan Garuda Indonesia.
"Kami juga membuka ruang renegosiasi kontrak agar Indonesia bisa mendapat kesepakatan lebih baik, dari sisi harga, jadwal pengiriman, maupun spesifikasi," kata Rosan dikutip dari akun Instagram @rosanroeslani, Rabu (24/9/2025).
1. Bahas kerja sama lainnya

Rosan mengatakan, pertemuan itu juga membahas kerja sama strategis di bidang pengembangan sektor penerbangan.
"Pertemuan ini menjadi langkah penting memperkuat hubungan dengan mitra global dan menegaskan optimisme masa depan penerbangan Indonesia," ujar Rosan.
2. Garuda bakal borong 50 pesawat Boeing

Garuda Indonesia telah berkomitmen untuk membeli 50 unit pesawat Boeing sebagai bagian dari komitmen Indonesia-AS dalam proses negosiasi tarif impor resiprokal yang ditetapkan Presiden Donald Trump.
Garuda berkomitmen akan membeli pesawat senilai 3,2 miliar dolar AS atau setara Rp51,8 triliun hingga 2029.
3. Danantara juga temani Prabowo temui bos Bloomberg

Selain bertemu dengan Boeing, Danantara juga mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Pendiri Bloomberg, Mike Bloomberg, pada Senin, (22/9/2025).
Rosan mengatakan, pertemuan itu dilakukan untuk membahas peluang kolaborasi strategis untuk memperkuat ekosistem investasi tanah air, seperti energi bersih dan perlindungan sumber daya laut.
"Bapak Presiden juga mengundang Mr Bloomberg berkunjung ke Indonesia, sebagai langkah mempererat kemitraan," tulis Rosan.