Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Data Ekonomi AS Bikin Rupiah Nelangsa ke Level Rp16.301 per Dolar AS

ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Rupiah melemah 51 poin terhadap dolar AS, menjadi Rp16.301 per dolar AS.
  • Mata uang kawasan lain juga melemah, seperti Yuan China, Rupee India, dan Won Korea.

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan pelemahan pada penutupan perdagangan Jumat (26/7/2024) sore.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Bloomberg, kurs rupiah berada di level Rp16.301 per dolar AS. Angka tersebut menunjukkan pelemahan sebesar 51 poin atau sekitar 0,31 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya Rp16.250 per dolar AS.

1. Mata uang di kawasan Asia kompak melemah

  • Selain rupiah, beberapa mata uang kawasan juga tercatat melemah, di antaranya:
  • Yuan China melemah 0,09 persen
  • Rupee India melemah 0,02 persen
  • Won Korea melemah 0,33 persen
  • Dolar Singapura melemah 0,05 persen
  • Yen Jepang melemah 0,31 persen

2. Pertumbuhan ekonomi kuartal II AS picu pelemahan rupiah

Pengamat pasar uang, Ariston mengatakan pelemahan rupiah hari ini disebabkan rilis data ekonomi pertumbuhan ekonomi AS kuartal II yang lebih baik dari ekspektasi.

"Data PDB AS di kuartal II lebih tinggi dari ekspektasi pasar yakni 2,8 persen (yoy) versus 2,0 persen. Dan bila dibandingkan sebelumnya 1,4 persen jadi ada kenaikannya sekitar 100 persen dari sebelumnya," ucap Ariston," ujarnya.

3. Masih ada data penting dari AS yang bakal dirilis

Selain itu, Ariston mengingatkan bahwa masih ada data penting dari Amerika Serikat yang akan dirilis oleh AS yakni berkaitan data  inflasi Amerika Serikat.

"Bila data ini menunjukkan kenaikan yang lebih ekspetasi lagi seperti data PDB semalam dolar Amerika Serikat berpotensi menguat lagi minggu depan," tuturnya.

Sehingga ini bisa memperkecil peluang pemangkasan suku bunga Amerika Serikat lagi. Dan ini bisa mendorong penguatan dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us