Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Demo Besar-besaran Tolak RUU Pilkada, Beri Efek ke Rupiah?

Seorang warga menunjukkan uang Rupiah kertas Tahun Emisi 2022 usai menukarkan di mobil kas keliling Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Gorontalo di Kota Gorontalo, Gorontalo, Jumat (19/8/2022). (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Badung, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sempat melemah saat terjadi demo besar-besaran menolak RUU Pilkada di Gedung DPR RI pada Kamis, 22 Agustus 2024 kemarin.

Berdasarkan data Bloomberg, pada penutupan perdagangan Kamis kemarin, rupiah 0,65 persen ke Rp15.499 per dolar AS.

Meski begitu, menurut pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra, pelemahan rupiah bisa tertahan karena DPR RI langsung merespons unjuk rasa dengan membatalkan rapat paripurna pengesahaan RUU Pilkada.

Menurut Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, konflik yang dipicu masalah politik di Indonesia memang mempengaruhi pergerakan rupiah. Namun, saat ini efeknya lebih terkendali dibandingkan pada kerusuhan tahun 1998 silam.

“Misalnya dulu 98 kita punya trauma pergerakan nilai tukar rupiah, kemudian reformasi, itu rupiah sangat-sangat terpengaruh,” kata Erwin dalam media briefing di Sofitel Nusa Dua Beach Resort, Bali.

1. Kondisi fundamental ekonomi Indonesia sudah lebih kuat

Ilustrasi menabung (IDN Times/Sukma Shakti)

Dia mengatakan, kondisi fundamental perekonomian Indonesia juga sudah jauh lebih kuat. Sehingga, faktor itu yang menjadi pertimbangan pelaku pasar.

“Bandingannya dengan faktor domestik sebelum masuk ke politik, pertumbuhan ekonomi Indonesia 5 persen, dan inflasi 2 persen. Jadi fundamental ekonomi Indonesia itu cukup kuat. Sehingga pergerakan-pergerakan politik menjadi tidak sebesar sebelumnya,” ujar Erwin.

2. Kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih stabil

Ilustrasi Bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Melihat perkembangan ekonomi Indonesia, BI juga menilai kondisinya lebih stabil.

“Jadi dari angka-angka itu sebetulnya kita harusnya tidak ragu,” ucap Erwin.

3. Kepercayaan investor asing makin besar

ilustrasi investor (IDN Times/Aditya Pratama)

BI juga melihat kondisi fundamental Indonesia saat ini menggenjot kepercayaan investor pada rupiah.

“Cuma dengan lebih kokohnya ekonomi Indonesia, artinya memang (ada) confidence dari investor asing di sektor riil maupun di portofolio kepada ekonomi Indonesia itu cukup tinggi,” ujar Erwin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vadhia Lidyana
EditorVadhia Lidyana
Follow Us