5 Sumber Kekayaan Bobby Nasution, Ada Bisnis Properti

Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution resmi dilantik menjadi Wali Kota Medan pada 26 Februari 2021. Bobby dan wakilnya, Aulia Rachman mengalahkan pasangan Akhyar Nasution dan Salman Alfarisi pada Pilkada 2020.

Hingga kini, pria kelahiran 5 Juli 1991 ini masih aktif menjabat sebagai Wali Kota Medan. Selain itu, Bobby juga diisukan akan maju sebagai calon Gubernur Sumatra Utara pada Pilkada 2024.

Terhitung ada tujuh partai yang sudah resmi mendukung Bobby untuk maju sebagai calon gubernur. Mulai dari Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PKB, NasDem, dan PKS.

Sebelum menjabat sebagai wali kota, Bobby Nasution merupakan pebisnis di bidang properti. Pada 2011, Bobby memulai kariernya di bidang real estat dengan mencari dan memperbaiki rumah-rumah bekas tinggal untuk dijual kembali.

Seiring waktu, Bobby juga membangun beberapa rumah baru dan ikut dalam proyek pembangunan yang besar. Lulusan S2 Manajemen dan Bisnis IPB ini pernah terlibat dalam proyek pembangunan apartemen mewah Malioboro City di Yogyakarta. Keterlibatannya ini juga menjadi penyumbang sumber kekayaan Bobby Nasution.

Sumber kekayaan Bobby Nasution juga berasal dari jabatannya di sebuah perusahaan properti. Pada 2016, Bobby Nasution pernah menjabat sebagai Direktur Pemasaran di Takke Group. Takke Group adalah perusahaan properti yang didirikan oleh pebisnis, Laurent M. Takke.

Perusahaan ini sudah membangun sekitar 8.000 rumah landed di Jabodetabek. Selain itu, Takke Group juga mengerjakan beberapa proyek properti seperti Kemang View Bekasi, Metro Galaxy Park Bekasi, dan Gardenia Bogor.

Selain menjadi Direktur Pemasaran, Bobby juga sempat menjadi pemegang 20% saham proyek apartemen Gardenia Bogor yang saat itu digarap oleh Takke Group.

Bobby Nasution diketahui juga pernah menjalankan beberapa bisnis di bidang kuliner. Pada 2013, Bobby pernah mendirikan bisnis Veteran Cafe yang terletak di Jalan Veteran A1-A2, Komplek Ruko Binjai Mas, Binjai, Sumatra Utara.

Bobby juga sempat mengelola bisnis kedai kopi bernama Kopi Jolo di Sumatra Utara. Dalam bahasa Medan, Kopi Jolo aritnya "Ngopi Dulu". Dua bisnis kuliner ini lantas menjadi salah satu sumber kekayaan Bobby Nasution.

Selain itu, Bobby juga pernah berkolaborasi dengan dua adik iparnya, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep untuk mendirikan bisnis kuliner bernama Kedai Rakyat di Jalan Iskandar Muda, Medan. Di sana, terdapat produk dari Kopi Jolo milik Bobby, Markobar milik Gibran, dan Sang Pisang milik Kaesang.

Namun, berdasarkan pantauan IDN Times melalui Google Maps, Kedai Rakyat milik mereka sudah tutup permanen.

Pada 2014, Bobby Nasution diketahui juga pernah menjadi manajer klub sepak bola asal Medan bernama Medan Jaya FC. Medan Jaya berdiri pada 1987 dan bermarkas di Stadion Teladan, Medan.

Klub berjuluk Kijang Sumatra ini pernah menjadi tim yang disegani di era Galatama dan Divisi Utama Liga Indonesia. Namun, tim ini mulai meredup sejak musim 1999/2000 dengan terdegradasi ke Divisi I dan ke Divisi II pada 2004. Meski sempat kembali ke Divisi I pada 2006, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda Medan Jaya dapat bangkit kembali.

Bahkan, klub ini pernah beberapa kali berganti nama. Mulai dari PS Medan Jaya (1987-2008), Penajam Medan Jaya (2008-2009), Medina Medan Jaya (2010-2012), dan kembali ke PS Medan Jaya (2013-2017).

Demikianlah beberapa sumber kekayaan Bobby Nasution, Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Jokowi yang baru-baru ini namanya disebut dalam kasus korupsi eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba.