Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ekonomi Jakarta Deflasi, tapi Tiket Konser Harga Jutaan Laris Manis

potret Marion Jola tampil Pestapora 2024 (instagram.com/lalamarionmj)

Jakarta, IDN Times - Perekonomian Indonesia khususnya di Jakarta sedang menghadapi tantangan ditandai dengan deflasi yang sempat melanda selama tiga bulan. Namun di sisi lain, tiket konser musik bernilai ratusan ribu hingga jutaan rupiah laris manis.

Berbagai konser mancanegara seperti Bruno mars, Super Junior, serta festival musik mulai Pestapora, IdeaFest, SoundProject yang dihelat di Jakarta pun diserbu ribuan penonton.

Melihat fenomena ini, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar, menyampaikan meskipun ada tekanan terhadap daya beli masyarakat, preferensi belanja mereka justru bergeser ke sektor hiburan, khususnya musik.

"Meskipun kita melihat adanya penurunan dalam tabungan rumah tangga dan daya beli di sektor ritel, konsumsi masyarakat Jakarta di sektor hiburan, seperti konser musik, menunjukkan tren yang berbeda. Ini adalah tanda adanya pergeseran preferensi dalam cara orang menghabiskan uang mereka," ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar di Jakarta, Rabu (6/11/2024).

1. Daya beli kuat di sektor tertentu

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Arlyana Abubakar di Jakarta/ IDN Times Dini T

Menurut Arlyana, meskipun ada penurunan dalam beberapa indikator ekonomi seperti tabungan rumah tangga dan belanja di mal yang berkurang, terdapat bukti bahwa masyarakat Jakarta tetap memiliki daya beli yang kuat di sektor tertentu. Masyarakat cenderung mengalihkan pengeluaran mereka untuk kegiatan yang memberikan kepuasan instan, seperti menonton konser. 

"Banyak yang lebih memilih untuk menghemat pengeluaran harian mereka, seperti makan sederhana atau menonton Netflix dengan akses berbagi dari teman, asalkan bisa menikmati pengalaman hiburan di akhir pekan," lanjutnya.

2. Pergeseran pola konsumsi

highlight konser Taemin SHINee di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Sabtu (26/10/2024) (dok. IDN Times/Rani Asnurida)

Fenomena ini menunjukkan adanya pergeseran dalam pola konsumsi masyarakat yang semakin memprioritaskan pengalaman, terutama hiburan, meskipun ada deflasi dan penurunan daya beli di sektor lainnya.

"Ini seperti kita lihat mall kata orang katanya sepi, itu di hari kerja tetapi coba lihat di hari weekend di atas jam 12.00. WIB. Jadi kalau kami melihat disitu juga ada preferensi konsumsi masyarakat yang sudah mulai bergeser," katanya.

3. Konser musik dorong perekonomian Jakarta

potret Marion Jola tampil Pestapora 2024 (instagram.com/lalamarionmj)

Arlyana mengatakan kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), termasuk konser dan festival besar, telah menjadi motor penggerak ekonomi ibu kota, terutama dalam sektor konsumsi rumah tangga dan pariwisata lokal.

Pada triwulan III 2024, perekonomian Jakarta tumbuh sebesar 4,93 persen secara tahunan, dengan kontribusi besar dari sektor perdagangan, jasa keuangan, dan konstruksi. Konsumsi rumah tangga tercatat tumbuh 5,26 persen year on year, didorong oleh tingginya jumlah wisatawan lokal dan mancanegara yang datang ke Jakarta.

"Bank Indonesia mencatat bahwa sektor konser dan festival ini memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Jakarta, terutama melalui lonjakan pada sektor konsumsi," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Dini Suciatiningrum
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us